Perekonomian Kawasan Asia dan Pasifik Tumbuh 2024 Rata-rata 4,9, ADB Ingatkan Masih Ada 4 Faktor Risiko

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 12 April 2024 - 10:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor Pusat Asian Development Bank (ADB) di Manila, Filipina. (Dok. Pholiphine Star)

Kantor Pusat Asian Development Bank (ADB) di Manila, Filipina. (Dok. Pholiphine Star)

HARIANINVESTOR.COM – Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian kawasan Asia dan Pasifik tumbuh rata-rata 4,9 persen pada 2024.

Hal tersebut didukung oleh kuatnya permintaan domestik, membaiknya ekspor semikonduktor, dan pulihnya pariwisata.

Namun, para pembuat kebijakan harus tetap waspada karena masih ada sejumlah risiko.

Berbagai risiko itu adalah sebagai berikut:

1. Gangguan rantai pasokan
2. Ketidakpastian mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat.

3. Efek cuaca ekstrem.
4. Berlanjutnya pelemahan pasar properti di Tiongkok.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Ekonom ADB Albert Park di Jakarta, Kamis (11/4/2024).

“Kami berpandangan bahwa pertumbuhan pada mayoritas perekonomian di kawasan Asia yang sedang berkembang akan stabil pada tahun ini dan tahun berikutnya,” kata Albert Park.

Pertumbuhan akan berlanjut dengan tingkat yang sama tahun depan, demikian menurut laporan Asian Development Outlook (ADO) April 2024 yang dirilis oleh ADB..

Inflasi diperkirakan akan melandai pada 2024 dan 2025, setelah terdongkrak naik oleh peningkatan harga pangan di berbagai perekonomian selama dua tahun terakhir.

Albert menuturkan pertumbuhan yang lebih kuat di Asia Selatan dan Tenggara yang didorong oleh permintaan domestik dan ekspor.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Mengimbangi perlambatan di Tiongkok akibat kemerosotan pasar properti dan lemahnya konsumsi.

India diproyeksikan akan tetap menjadi mesin pertumbuhan penting di Asia dan Pasifik, dengan pertumbuhan 7 persen pada 2024 dan 7,2 persen di 2025.

Pertumbuhan Tiongkok diperkirakan melambat menjadi 4,8 persen tahun ini dan 4,5 persen tahun depan, dari sebelumnya 5,2 persen tahun lalu.

“Keyakinan konsumen masih membaik dan investasi secara keseluruhan masih kuat.”

“Permintaan eksternal pun tampaknya sudah berbalik positif, terutama dalam hal semikonduktor,” ujarnya.***

Berita Terkait

Daftar Lengkap Instansi yang Dinilai Kemenkeu Berprestasi di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara
Sri Mulyani Bertemu dengan 40 Pengusaha US – ASEAN Business Council, Bahas Prioritas Ekonomi Indonesia
Berhasil Turunkan Harga Tiket Pesawat, Presiden Prabowo Subianto: Untuk Bantu Masyarakat Kita
Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 dan 2026, Berikut Sejumlah Indikator Ekonomi
Kenaikan Tarif Pajak Pertambahan Nilai Sebesar 12 Persen Minta Ditunda, Kadin Indonesia Beber Alasannya
BRI Dinobatkan Sebagai The Most Trusted Company 2024, Unggul dalam Tata Kelola
Keberadaan AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 13:45 WIB

Daftar Lengkap Instansi yang Dinilai Kemenkeu Berprestasi di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:37 WIB

Sri Mulyani Bertemu dengan 40 Pengusaha US – ASEAN Business Council, Bahas Prioritas Ekonomi Indonesia

Selasa, 3 Desember 2024 - 13:54 WIB

Berhasil Turunkan Harga Tiket Pesawat, Presiden Prabowo Subianto: Untuk Bantu Masyarakat Kita

Senin, 2 Desember 2024 - 07:55 WIB

Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya

Sabtu, 30 November 2024 - 15:53 WIB

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 dan 2026, Berikut Sejumlah Indikator Ekonomi

Sabtu, 30 November 2024 - 11:05 WIB

Kenaikan Tarif Pajak Pertambahan Nilai Sebesar 12 Persen Minta Ditunda, Kadin Indonesia Beber Alasannya

Kamis, 28 November 2024 - 13:59 WIB

BRI Dinobatkan Sebagai The Most Trusted Company 2024, Unggul dalam Tata Kelola

Selasa, 26 November 2024 - 16:25 WIB

Keberadaan AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal

Berita Terbaru