Kinerja Perusahaan Tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk Q1 2024 Cetak Rugi, Apa Saja Penyebabnya?

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 11 Juni 2024 - 15:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tambang Emas Tujuh Bukit yang dikelola PT Bumi Suksesindo di Banyuwangi, Jawa Timur. (Dok. Merdekacoppergold.com)

Tambang Emas Tujuh Bukit yang dikelola PT Bumi Suksesindo di Banyuwangi, Jawa Timur. (Dok. Merdekacoppergold.com)

HARIANINVESTOR.COM – Pada tahun 2024 ini emas mencatatkan level harga tertingginya di US$ 2.426 per troy ons pada tanggal 20 Mei 2024, kemudian di kuartal pertama tahun 2024 level tertingginya mencapai harga US$ 2.232 per troy ons.

Namun kinerja saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan kerugian pada kuartal pertama tahun 2024 ini, padahal perusahaan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan 152,5% secara yoy.

Sumber: Tradingeconomics.com

Dan memang, MDKA tidak hanya memiliki produk komoditas emas saja, tapi ada komoditas lain seperti perak, katoda tembaga, NPI, nickel matte, dan bijih nikel limonit.

Pada artikel kali ini kami akan membahas penyebab kerugian MDKA di kuartal pertama tahun 2024 ini. Namun sebelumnya kita akan membahas mengenai profil perusahan MDKA.

Profil Perusahaan

Perusahaan didirikan pada tanggal 5 September 2012, dengan nama awalnya PT Merdeka Serasi Jaya. Kemudian setelah dua tahun didirikan, nama perusahaan diganti menjadi PT Merdeka Copper Gold.

Perusahaan menjalankan aktivitas operasionalnya seperti eksplorasi, penggalian, dan produksi emas, perak, nikel, dan tembaga. Kemudian juga industri dan perdagangan besar logam dan bijih logam.

Serta penyediaan mineral lain, dan layanan pembangunan tambang melalui anak perusahaan.

Perusahaan memiliki beberapa aset utama seperti Tambang Emas Tujuh Bukit, Tambang Tembaga Wetar, Proyek Tembaga Tujuh Bukit, Pengembangan Proyek Emas Pani, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Pada kuartal pertama tahun 2024, masyarakat memiliki saham MDKA dengan persentase kepemilikan yang cukup besar yaitu 51,27%.

Kemudian ada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dengan persentase kepemilikan sebesar 18,54%, kemudian ada PT Mitra Daya Mustika sebesar 11,88%.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.
Sumber: Laporan Keuangan MDKA Q1 2024

Neraca Keuangan MDKA Q1 2024

Sebelum masuk ke laporan laba ruginya, kita bahas dulu sekilas mengenai neraca keuangan perusahaan, karena data ini cukup penting terhadap penyebab perusahaan mencatatkan kerugian.

Pada kuartal pertama tahun 2024, MDKA mencatatkan penurunan aset sebesar 1% menjadi US$ 4,92 miliar. Kas perusahaan sebesar US$ 424,2 juta, atau sebesar 8,6% dari total aset perusahaan.

Kemudian perusahaan memiliki hutang buruk jangka pendek sebesar US$ 471,4 juta, kalau dibandingkan dengan kasnya masih kurang pembayarannya.

Dan jika kita lihat pada arus kas operasinya tercatat sebesar US$ 33 juta, ditambah dengan piutang usaha perusahaan sebesar US$ 158,9 juta yang mayoritasnya masih menjadi piutang lancar seharusnya aman untuk pembayaran hutang buruk jangka pendeknya.

Namun posisi saat ini memang masih cukup tertekan, karena belum diketahui apakah piutang benar-benar tertagih, jadi perlu dicek kondisi kinerja terbarunya nanti.

Kemudian untuk total hutang buruknya saat ini sebesar US$ 1,4 miliar. Dengan ekuitas saat ini US$ 961,5 juta, maka DER perusahaan berada di level 151,7%, dimana ini cukup berisiko dan tentu saja beban keuangannya bisa menggerus laba bersih perusahaan.

Laporan Laba Rugi MDKA Q1 2024

Pendapatan MDKA tercatat mengalami kenaikan sebesar 152,5% menjadi US$ 541 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar US$ 214,2 juta.

Beban pokok pendapatan perusahaan naik sangat signifikan yaitu 177,9% menjadi US$ 507,7 juta. Dengan kenaikan beban tersebut, membuat laba kotor perusahaan hanya naik 5,5% menjadi US$ 33,2 juta.

Sumber: Laporan Keuangan MDKA Q1 2024

Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan emas, perak, katoda tembaga, NPI, nickel matte, dan bijih nikel limonit sebesar US$ 539,8 juta yang sudah dikurangi realisasi lindung nilai.

Dimana untuk ekspornya sebesar US$ 284,4 juta dan domestik sebesar US$ 255,6 juta. Keduanya tercatat mengalami kenaikan yang signifikan secara yoy.

Kemudian terdapat pendapatan lain-lain sebesar US$ 1,2 juta yang juga naik dibandingkan sebelumnya US$ 973,8 ribu.

Sumber: Laporan Keuangan MDKA Q1 2024

Jika dilihat beban pokok pendapatan perusahaan yang naik signifikan tersebut berasal dari kenaikan biaya pengolahan sebesar 93,5% menjadi US$ 339,8 juta.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Meskipun beban pokok pendapatan perusahaan naik signifikan, tapi perusahaan masih mencatatkan kenaikan laba kotor meskipun hanya 5,5% saja. Kemudian perusahaan juga masih mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 14%.

Sumber: Laporan Keuangan MDKA Q1 2024

Namun perusahaan mencatatkan kenaikan beban keuangan sebesar 17,4% menjadi US$ 26,7 juta.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Beban keuangan yang naik karena adanya kenaikan bunga obligasi yang disebabkan karena suku bunga yang naik dan dari besarnya hutang yang dimiliki MDKA.

Dengan hal tersebut membuat perusahaan pada kuartal pertama tahun 2024 ini mencatatkan kerugian sebesar US$ 15,2 juta dibandingkan dengan sebelumnya yang mencatatkan laba bersih sebesar US$ 3,1 juta.

Sumber: Laporan Keuangan MDKA Q1 2024

Saat ini harga saham MDKA berada di level Rp 2.500/lembar saham, atau sudah turun 7,4% sepanjang tahun 2024 ini.

Dengan level harga tersebut valuasi PBV MDKA di level 4,12x dan PER -65,07x.

Sumber: Tradingview.com

Artikel di atas merupakan kolaborasi antara portal berita ekonomi & bisnis Harianinvestor.com dengan The Investor, channel edukasi yang bergerak di bidang investasi saham sejak tahun 2018 dan berfokus pada Value Investing.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisnews.com dan Minergi.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Kilasnews.com dan Bantenekspres.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Kemungkinan Penguatan Rupiah di Semester Kedua, Performa IHSG Diharapkan Lebih Baik dengan
IHSG Juni 2024 Menguat 1,33% Menutup di 7063, Prediksi Juli Hanya Menguat Tipis di Tengah Ketidakpastian Pasar
Harga Komoditas Batubara, Emas, dan Nikel Cenderung Melemah, Apa Penyebabnya?
Komoditas Emas dan Dolar AS Disebut Sebagai Investasi yang Menguntungkan, Ini Penjelasan Airlangga
Jajaran Direksi BRI Kembali Lakukan Aksi Borong Saham hingga Miliaran Rupiah, Ini Tujuannya
Staking Crypto vs Yield Farming: Pilihan Mana yang Tepat untuk Anda?
Direksi BRI Kompak Lakukan Aksi Borong Saham BBRI Siratkan Bentuk Optimisme Kinerja
Pertumbuhan Bursa Karbon Belum Sentuh Level yang Menggembirakan Meskipun Masih Relatif Stabil
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.