JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkapkan dukungan resmi Presiden Prabowo Subianto bagi Papua Nugini untuk menjadi anggota ASEAN.
Pernyataan ini disampaikan usai KTT ke-46 ASEAN di Malaysia, menandai babak baru ekspansi organisasi regional tersebut.
ASEAN saat ini terdiri dari 10 negara anggota, dengan Timor Leste dipastikan menjadi anggota ke-11 pada Oktober 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika proposal Indonesia diterima, Papua Nugini bisa menjadi anggota ke-12.
“Presiden menekankan pentingnya solidaritas dan stabilitas kawasan melalui perluasan keanggotaan,” kata Teddy dalam keterangan resmi.
Langkah ini dinilai strategis mengingat letak geografis Papua Nugini yang berbatasan langsung dengan Provinsi Papua, Indonesia.
Baca Juga:
Furniture Modern yang Cocok untuk Apartemen Kekinian
Kehadiran Perdana yang Bersejarah, KEIND di SCO Qingdao 2025
Cetak Sejarah, 15 Pengusaha Indonesia Hadir di SCO Investment & Trade Expo 2025 di Tiongkok
Prabowo: Papua Nugini Kunci Pengaruh ASEAN di Pasifik
Dalam sesi pleno KTT, Prabowo menyebut populasi ASEAN yang mencapai 700 juta jiwa sebagai kekuatan ekonomi-politik global.
Menurutnya, keanggotaan Papua Nugini akan memperluas jaringan kerja sama.
“ASEAN perlu lebih inklusif untuk menjawab tantangan geopolitik,” ujar Prabowo, seperti dikutip Seskab Teddy.
Papua Nugini selama ini menjadi mitra strategis Indonesia di kawasan Pasifik.
Baca Juga:
Setahun Saham Mayapada Terpangkas 50%, Tahir Diam, Pasar Bingung
Kinerja Moncer CHEK Disusul Aksi Korporasi Besar, Siap Masuki Babak Baru
OJK Dukung Penuh Kesepakatan Dagang RI-AS, Stabilitas Keuangan Terjaga
Kedua negara telah bekerja sama di bidang keamanan, ekonomi, dan pembangunan infrastruktur.
Namun, proses integrasi membutuhkan penyesuaian kebijakan, mengingat perbedaan kapasitas ekonomi dan politik Papua Nugini dengan anggota ASEAN lain.
Respons Negara-Negara ASEAN: Dukungan dan Tantangan
Sumber diplomatik mengungkapkan, Malaysia dan Singapura menyambut positif usulan Indonesia.
Sementara Thailand dan Vietnam meminta kajian mendalam terkait dampak keanggotaan.
“Kami apresiasi inisiatif Indonesia, tetapi perlu evaluasi komprehensif,” kata perwakilan Vietnam.
Filipina menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur hukum dan politik Papua Nugini. ASEAN memiliki kriteria ketat untuk keanggotaan, termasuk stabilitas internal dan komitmen terhadap piagam regional.
Baca Juga:
Liana & Jhony Saputra Ambil Alih Panggung PGUN
Gunawan Yusuf dan Sugar Group: Gula, Sekolah, dan Diplomasi Air Bersih
Siapa Pemilik DMAS? Ini 15 Pemegang Saham Terbesar dan Manuver Bisnisnya
Analisis Geopolitik: Mengapa Papua Nugini Penting bagi ASEAN?
Papua Nugini memiliki sumber daya alam melimpah, termasuk emas, tembaga, dan gas alam. Keberadaannya bisa memperkuat ketahanan energi ASEAN.
Secara geostrategis, keanggotaan Papua Nugini akan memperluas pengaruh ASEAN di Pasifik Selatan, menandingi dominasi Amerika Serikat dan Tiongkok.
Namun, tantangan utama adalah kesenjangan pembangunan. PDB per kapita Papua Nugini masih di bawah rata-rata ASEAN.
Proses Keanggotaan: Belajar dari Kasus Timor Leste
Timor Leste membutuhkan waktu 11 tahun sejak menjadi pengamat hingga resmi diterima sebagai anggota. Proses ini melibatkan penilaian komprehensif dari ASEAN.
Papua Nugini saat ini berstatus mitra eksternal ASEAN. Untuk menjadi anggota penuh, negara ini harus memenuhi tiga pilar utama: politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.
“Kami siap membantu Papua Nugini memenuhi kriteria,” tegas Teddy.
Dampak bagi Indonesia: Peluang dan Risiko
Bagi Indonesia, keanggotaan Papua Nugini bisa mengamankan perbatasan dan mengurangi konflik lintas batas.
Namun, ada kekhawatiran soal imigrasi ilegal dan perdagangan narkoba.
Di sisi lain, kerja sama ekonomi bisa meningkat, terutama di sektor pertambangan dan pertanian. Pasar ASEAN akan terbuka untuk produk Papua Nugini, begitu pula sebaliknya.
Masa Depan ASEAN: Inklusivitas vs. Efektivitas
ASEAN menghadapi dilema: memperluas keanggotaan untuk meningkatkan pengaruh atau mempertahankan efektivitas dengan anggota terbatas.
Ahli hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Dewi Fortuna Anwar, menyarankan pendekatan bertahap.
“Papua Nugini bisa mulai sebagai mitra khusus sebelum menjadi anggota penuh.”
Solusi lain adalah membentuk kelompok kerja khusus untuk mempersiapkan integrasi Papua Nugini, mirip dengan mekanisme yang diterapkan untuk Timor Leste.*
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center