Rupiah Anjlok di Awal Pekan, Dolar AS Naik Tajam Akibat Serangan ke Iran

Ketegangan Timur Tengah dorong penguatan dolar, rupiah berpotensi melemah lebih dalam, pasar waspada dampak geopolitik terhadap ekonomi.

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 23 Juni 2025 - 11:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rupiah melemah ke Rp16.487 per dolar AS akibat penguatan dolar pasca serangan AS ke Iran, risiko melemah hingga Rp16.500 di tengah ketegangan geopolitik. (Indonesia.go.id)

Rupiah melemah ke Rp16.487 per dolar AS akibat penguatan dolar pasca serangan AS ke Iran, risiko melemah hingga Rp16.500 di tengah ketegangan geopolitik. (Indonesia.go.id)

Poin Utama:
Rupiah melemah 0,55% ke Rp16.487 per dolar AS akibat penguatan dolar AS pasca serangan ke Iran.
Indeks dolar AS naik ke level 99, investor beralih ke aset aman karena risiko eskalasi perang.
Rupiah berisiko melemah ke Rp16.500, dengan support di Rp16.300, dipengaruhi ketegangan Timur Tengah.

NILAI tukar rupiah dibuka melemah 0,55 persen atau 90 poin ke level Rp16.487 per dolar AS pada Senin, 23 Juni 2025, pukul 10.00 WIB, menurut data Bloomberg.

Penguatan dolar AS ini dipicu oleh serangan militer Amerika Serikat ke situs nuklir Iran yang meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengungkapkan, “Indeks dolar AS terlihat menguat pagi ini ke level 99 dari level 98 di hari sebelumnya” sebagai respons pasar terhadap eskalasi konflik tersebut.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dolar AS menguat karena pelaku pasar mencari aset aman di tengah kekhawatiran perang yang lebih luas, termasuk kemungkinan keterlibatan sekutu Iran.

Ariston menambahkan, “Ikut campurnya AS membuka peluang sekutu Iran masuk membantu Iran dan terjadi eskalasi perang yang lebih besar” sehingga investor beralih ke dolar AS.

Risiko Rupiah Tertekan dan Proyeksi Pergerakan Nilai Tukar

Dalam kondisi saat ini, rupiah berpotensi melemah lebih lanjut menuju level Rp16.500 per dolar AS, sementara support diperkirakan berada di kisaran Rp16.300.

Analis memperkirakan volatilitas rupiah akan meningkat seiring ketidakpastian geopolitik yang memengaruhi sentimen pasar global.

Sebelumnya, rupiah sempat menguat tipis 0,06 persen ke level Rp16.396,5 pada perdagangan Jumat, 20 Juni 2025.

Namun tekanan dari penguatan dolar AS akibat konflik Timur Tengah membuat rupiah kembali melemah di awal pekan ini.

Dampak Ketegangan Timur Tengah terhadap Pasar Keuangan Global dan Rupiah

Ketegangan di Timur Tengah tidak hanya berdampak pada nilai tukar rupiah, tetapi juga mengguncang pasar saham dan komoditas global.

Investor global cenderung mengalihkan investasinya ke aset-aset yang dianggap lebih aman seperti dolar AS dan emas.

Situasi ini mengingatkan pasar pada pentingnya stabilitas geopolitik dalam menjaga kestabilan nilai tukar dan pasar keuangan domestik.

Pelaku pasar di Indonesia harus mewaspadai risiko lanjutan dari eskalasi konflik yang dapat memperburuk tekanan terhadap rupiah dan perekonomian nasional.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan, “Pelaku pasar mengkhawatirkan hal tersebut sehingga masuk ke aset aman yaitu dolar AS. Sehingga dolar AS menguat pagi ini”***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Koperasipost.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media

Persda.com dan Jazirahnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Heijakarta.com dan Hallopapua.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

DBS Indonesia Kucurkan Rp24 Miliar untuk UMKM Sosial Lewat Skema Blended Finance
PT Bank Seabank Indonesia Bukukan Laba Bersih Setelah Pajak Sebesar Rp292 Miliar pada Kuartal III 2024
Hati-hati dan Waspada Penipuan BRImo Palsu, Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu!
BRI Berhasil Cetak Laba Bersih Sebesar Rp45,36 Triliun dengan Fokus Perkuat Fundamental Kinerja
Transaksi Melalui BRImo Makin Mudah dan Aman dengan Fitur QRIS Transfer, Layanan Digital Inovatif
Peningkatan Layanan Perbankan, BRI Perkuat Sinergi dengan Badan Kepegawaian Negara
Agen BRILink Gagalkan Upaya Penipuan Dana Rp 3 Juta Berkat Ketelitian dan SOP
Layanan Wealth Management BRI Peroleh Pengakuan Kelas Dunia Sebagai Best Private Bank for HNWIs

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 10:15 WIB

DBS Indonesia Kucurkan Rp24 Miliar untuk UMKM Sosial Lewat Skema Blended Finance

Senin, 23 Juni 2025 - 11:55 WIB

Rupiah Anjlok di Awal Pekan, Dolar AS Naik Tajam Akibat Serangan ke Iran

Sabtu, 16 November 2024 - 13:45 WIB

PT Bank Seabank Indonesia Bukukan Laba Bersih Setelah Pajak Sebesar Rp292 Miliar pada Kuartal III 2024

Kamis, 31 Oktober 2024 - 10:39 WIB

Hati-hati dan Waspada Penipuan BRImo Palsu, Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu!

Rabu, 30 Oktober 2024 - 13:21 WIB

BRI Berhasil Cetak Laba Bersih Sebesar Rp45,36 Triliun dengan Fokus Perkuat Fundamental Kinerja

Berita Terbaru