PT BANK DBS Indonesia mengalokasikan dana sebesar 2 juta dolar Singapura atau sekitar Rp24 miliar untuk mendukung wirausaha sosial lewat skema blended finance.
Executive Director, Head of SME Banking Institutional Banking Group DBS Indonesia, Angela Thenaria, mengatakan skema ini dirancang untuk memperkecil risiko pembiayaan sekaligus mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
“Skema blended finance hadir sebagai solusi konkret, dengan memperkecil risiko bagi perbankan dan mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Angela melalui rilis resmi DBS Indonesia, Selasa (https://www.dbs.com/id).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Skema ini menggabungkan dana hibah dari DBS Foundation dan pembiayaan lunak dari DBS Indonesia, untuk mengatasi hambatan umum yang dihadapi wirausaha sosial, khususnya akses ke pembiayaan formal.
Angela menyebutkan bahwa meski UMKM menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja nasional, hanya sebagian kecil yang mampu mengakses pendanaan dari institusi keuangan formal.
“Untuk wirausaha sosial, tantangan lebih kompleks karena model bisnis mereka sering kali belum memenuhi kriteria kelayakan bank (bankable),” katanya.
Baca Juga:
Saham Baru BEI 2025 Tembus 14 Emiten, Lighthouse IPO Dominasi
Bank Raya Buyback Saham Rp20 Miliar, Targetkan Loyalitas dan Transformasi Digital
IPO 2025: Tiga Lighthouse Company Dongkrak Kinerja Bursa Efek Indonesia
DBS Indonesia melakukan seleksi ketat dan evaluasi menyeluruh terhadap calon penerima pendanaan, termasuk melalui DBS Foundation Grant Program sebagai bagian dari mekanisme penjaminan kualitas.
Adena Coffee Jadi Penerima Pertama Pendanaan Blended Finance Berbasis Dampak Sosial
Wirausaha sosial pertama yang menerima skema blended finance ini adalah Adena Coffee, perusahaan kopi berkelanjutan yang bekerja langsung dengan lebih dari 2.000 petani di lebih dari 30 desa.
Dana yang diterima akan digunakan untuk berbagai inisiatif penguatan sistem produksi, pelatihan petani, dan kepatuhan terhadap regulasi deforestasi Uni Eropa (EUDR).
“Dukungan ini bukan sekadar pendanaan, tapi juga bentuk apresiasi terhadap kami sebagai pelaku usaha sosial yang ingin menciptakan perubahan,” ujar Founder dan CEO Adena Coffee, Abyatar (https://www.adenacoffee.com).
Baca Juga:
MSIG Life Bagi Dividen Rp336 Miliar, Unit Syariah Tak Dilibatkan
PSAT Siap IPO, Incar Dana Rp200 Miliar untuk Tambah Kapal Baru
Rupiah Anjlok di Awal Pekan, Dolar AS Naik Tajam Akibat Serangan ke Iran
Salah satu alokasi dana adalah untuk membangun fasilitas wet mill dan pusat fermentasi, serta mengembangkan perangkat lunak untuk pelacakan pasokan sesuai ketentuan EUDR.
Adena juga berencana mendirikan pusat produksi dan pelatihan serbaguna, menyelenggarakan enam sesi capacity building untuk 500 petani kopi skala kecil di Gayo, Flores, Bali, dan Jawa Barat.
“Pendekatan DBS memungkinkan kami melakukan intervensi yang lebih tepat, meningkatkan konsistensi panen, dan membantu petani mencapai standar mutu ekspor,” tambah Abyatar.
Program ini juga menyasar komunitas rentan dengan pendekatan berbasis pelestarian budaya dan penguatan infrastruktur tradisional di desa-desa mitra.
Pendekatan Strategis Blended Finance Dapat Perkuat Ekosistem UMKM Nasional
Skema blended finance merupakan pendekatan yang semakin populer secara global, karena memungkinkan sinergi antara sektor perbankan dan lembaga sosial dalam menciptakan dampak nyata.
Model ini dianggap lebih fleksibel dibanding pembiayaan konvensional karena menyasar aspek pembangunan sosial dan kelestarian lingkungan sebagai elemen utama.
Baca Juga:
KPK Telusuri Alur Dana Hibah, Khofifah Bisa Jadi Kunci Saksi
Dividen Rp1,91 Triliun dari Harita Nickel, Laba Naik 13 Persen
Ciputra Kucurkan Dividen Rp445 Miliar, Pemegang Saham Sumringah
Menurut Angela, pemantauan berkala dan transparansi menjadi pilar penting dalam pelaksanaan blended finance yang efektif, memastikan dana tersalurkan sesuai milestone yang disepakati.
Kepercayaan dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan pembiayaan sosial, apalagi dalam konteks pembangunan sektor UMKM di Indonesia yang masih menghadapi tantangan inklusi keuangan.
Adena Coffee telah membuktikan bahwa intervensi sosial-ekonomi berbasis pendanaan inovatif dapat menghasilkan dampak riil seperti peningkatan pendapatan petani hingga 100 persen.
Produk kopi Adena kini telah diekspor ke Jepang, Prancis, dan Amerika Serikat, membuktikan kapasitas UMKM nasional untuk menembus pasar global jika mendapat dukungan yang tepat.
Dengan keberhasilan tahap awal ini, DBS Indonesia berharap skema blended finance dapat direplikasi untuk lebih banyak wirausaha sosial di masa depan.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Koperasipost.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media
Persda.com dan Jazirahnews.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Heijakarta.com dan Hallopapua.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center