Sambil Makan Nastar dan Cemilan Lebaran Bersama Anak Buah, Sri Mulyani Bahas Ekonomi Global dan Geopolitik

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 16 April 2024 - 06:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menkeu Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kementerian Keuangan. (Instagram.com/@smindrawati)

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menkeu Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kementerian Keuangan. (Instagram.com/@smindrawati)

HARIANINVESTOR.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kementerian Keuangan bertemu pada Minggu (14/4/2024) malam.

Mereka membahas perkembangan situasi ekonomi global dan tensi geopolitik terkini.

“Masih suasana Lebaran, snack favorite dan suguhan khas kastengel dan nastar serta putri salju cookies menemani rapat kami,” kata Sri Mulyani.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam unggahan akun resmi Instagram miliknya @smindrawati, pada Senin (15/4/2024).

Diketahui, kondisi global tengah berhadapan dengan ketegangan konflik antara Iran dengan Israel.

Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal tersebut.

Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024).

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Serangan itu, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.

“Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global dan tensi geopolitik yang sangat tinggi bergerak cepat dan dinamis.”

“Kondisi ini memengaruhi berbagai indikator ekonomi yang perlu diantisipasi dan diwaspadai,” kata Sri Mulyani.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terus menjadi instrumen yang penting dalam menghadapi gejolak serta dinamika global dan nasional.

Di samping membahas kondisi ekonomi dan geopolitik, Menkeu dan jajarannya turut membahas persiapan pertemuan G20.

Pertemuan G20 digelar pada minggu depan serta Spring Meeting IMF-World Bank dalam rapat tersebut.***

Berita Terkait

BRI Umumkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2 Fellowship Journalism 2025, Dorong Peningkatan Kualitas Pers
PANI Bagi Dividen Tunai Rp67,5 Miliar, Sinyal Positif dari Aguan – Salim Grup kepada Investor
Spekulasi Bergulir, Kementerian Keuangan Masih Menjaga Jarak Soal Kabar Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai
Terbesar di Indonesia, Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus hingga Rp796 Triliun
Ini Strategi Manajemen Risiko BRI di Tengah Dinamika Ekonomi Global, Jaga Kualitas Aset Tetap Sehat
Kemenkeu dan Green Finance Institute (GFI) Kembangkan Cetak Biru Tata Kelola untuk Komite Keuangan Berkelanjutan
Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir, Indonesia Cetak Rekor Produksi
Sinar Mas Tugaskan SDM Gabung Komcad, Dukung Upaya Pemerintah agar Indonesia Makin Kuat dan Maju

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:50 WIB

BRI Umumkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2 Fellowship Journalism 2025, Dorong Peningkatan Kualitas Pers

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:03 WIB

PANI Bagi Dividen Tunai Rp67,5 Miliar, Sinyal Positif dari Aguan – Salim Grup kepada Investor

Senin, 19 Mei 2025 - 12:06 WIB

Terbesar di Indonesia, Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus hingga Rp796 Triliun

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:53 WIB

Ini Strategi Manajemen Risiko BRI di Tengah Dinamika Ekonomi Global, Jaga Kualitas Aset Tetap Sehat

Senin, 12 Mei 2025 - 15:06 WIB

Kemenkeu dan Green Finance Institute (GFI) Kembangkan Cetak Biru Tata Kelola untuk Komite Keuangan Berkelanjutan

Berita Terbaru