PT Astra Agro Lestari Tbk Raih Laba Bersih Rp1,06 Triliun pada 2023, Turun 38,8 Persen Dibandingkan 2022

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 23 April 2024 - 17:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa. (Dok. Astra-agro.co.id).

Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa. (Dok. Astra-agro.co.id).

HARIANINVESTOR.COM – Perusahaan sawit nasional PT Astra Agro Lestari Tbk selama 2023 meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp1,06 triliun.

Turun sebesar 38,8 persen dibandingkan 2022 sebesar Rp1,73 triliun.

Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan laba bersih tersebut diperoleh dari pendapatan bersih perseroan yang mencapai Rp21,83 triliun.

Atau terjadi penurunan sebesar 5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Menurut dia, penurunan baik pada pendapatan bersih maupun laba bersih perusahaan pada 2023 disebabkan anjoknya harga minyak sawit mentah (CPO).

Baca artikel lainnya di sini : Wanita Tangguh Berkarya lewat Program BRI Peduli BRInita

Penurunannya mencapai 13,9 persen dibandingkan pada tahun 2022 yakni dari 1,813 dolar AS/ton menjadi 964 dolar AS/ton.

“Penurunan harga yang tajam ini menimbulkan koreksi kinerja keuangan industri kelapa sawit Indonesia, termasuk Perseroan,” ujarnya.

Baca artikel lainnya di sini : Utamakan Keutuhan dan Persatuan Bangsa, Prabowo Subianto Imbau Pendukung Tak Turun ke Jalan

Namun demikian, lanjutnya, produksi Tandan Buah Segar (TBS) perusahaan mengalami kenaikan sebesar 4,8 persen dari 3,16 juta ton pada 2022 menjadi 3,31 juta ton pada 2023.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Santosa menyatakan industri kelapa sawit Indonesia memang tengah menghadapi tantangan produktivitas.

Salah satunya disebabkan oleh usia rata-rata tanaman nasional yang menua, sebanyak 46 persen merupakan tanaman yang memasuki pertumbuhan negatif.

“Tantangan untuk peningkatan produktivitas di tahun 2023 juga semakin serius mengingat siklus El Nino yang harus dihadapi perusahaan,” katanya saat public expose.

Meskipun demikian, tambahnya, perseroan optimistis menghadapi masa depan industri kelapa sawit.

Solusi tanaman yang sudah tua, perseroan terus melakukan replanting atau peremajaan tanaman sawit.

“Sepanjang 2023, perseroan berhasil meremajakan perkebunan seluas 4.713 hektar dengan bibit unggul dari hasil pengembangan research and development kami.”

“Hal ini menjadi peningkatan produktivitas jangka panjang,” ujarnya.***

Berita Terkait

25 Perusahaan Besar dengan Aset di atas Rp250 Miliar dalam Antrean IPO, Termasuk Perusahaan Kesehatan
Kurangi Beban Bunga, PT Timah Tbk Buyback Semua MTN I 2022 Sebesar Rp391,25 Miliar
KPK Mulai Sidik Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Bank BJB, Soal Tersangka Jadi Kewenangan Penyidik
PT Bank SMBC Indonesia Tbk Berikan Fasilitas Multi Option Trade 10 Juta Dolar AS ke SUN Energy
Pasar Modal Hadapi Guncangan Ekonomi Global, CSA Index Februari 2025 Anjlok, Investor Makin Waspada
Naik 1,31 Persen, Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun
Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Beri Tanggapan Resmi Terkait Kabar akan Diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd
Biayai Infrastruktur hingga Rp42,5 Triliun, PT Indonesia Infrastructure Finance Raih AAA(idn) Versi Fitch Ratings

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 11:51 WIB

25 Perusahaan Besar dengan Aset di atas Rp250 Miliar dalam Antrean IPO, Termasuk Perusahaan Kesehatan

Sabtu, 8 Maret 2025 - 11:39 WIB

Kurangi Beban Bunga, PT Timah Tbk Buyback Semua MTN I 2022 Sebesar Rp391,25 Miliar

Kamis, 6 Maret 2025 - 07:42 WIB

KPK Mulai Sidik Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Bank BJB, Soal Tersangka Jadi Kewenangan Penyidik

Selasa, 11 Februari 2025 - 07:55 WIB

PT Bank SMBC Indonesia Tbk Berikan Fasilitas Multi Option Trade 10 Juta Dolar AS ke SUN Energy

Jumat, 7 Februari 2025 - 18:48 WIB

Pasar Modal Hadapi Guncangan Ekonomi Global, CSA Index Februari 2025 Anjlok, Investor Makin Waspada

Berita Terbaru