Pemerintah Minta PT Freeport Indonesia Bangun Smelter di Papua, Perpanjangan IUPK Masih dalam Proses

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 10 April 2024 - 21:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Dok. Bkpm.go.id)

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Dok. Bkpm.go.id)

nHARIANINVESTOR.COM – Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia (PTFI) masih dalam proses.

Hal tersebut disebabkan karena masih ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Salah satunya terkait pembangunan smelter di Papua dan penambahan saham pemerintah sebesar 10 persen di Freeport.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan hal itu kepada awak media di kediamannya di Jakarta, Rabu (10/4/2024).

“Kita minta bantu bangun smelter di Papua. Selama ini kan Freeport membangun smelter di luar Papua padahal tambangnya di Papua.”

“Kita kan pingin untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi di Papua,” tuturnya.

Saat ini saham pemerintah di Freeport sebesar 51 persen, ke depan, jika penambahan 10 persen terjadi,  total saham pemerintah akan mencapai 61 persen di Freeport.

“Nanti ke depan saat masa kontrak tahap kedua sudah selesai, itu nanti kita punya penambahan lagi 10 persen.”

“Jadi 61 persen, jadi Freeport bukan lagi Freeport McMoran, Freeport Indonesia.”

“Kalau punya kita sendiri kita mau memperbanyak kenapa kita bikin susah diri gitu loh,” katanya.

Terdapat beberapa syarat yang diminta oleh pemerintah antara lain, kepemilikan saham Indonesia melalui MIND ID ditambah sebanyak 10 persen sehingga menjadi 61 persen.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Selain itu, Freeport juga diwajibkan untuk membangun smelter baru di Kawasan Terpadu Fakfak, Papua Barat.

Bahlil mengatakan pemerintah memang berencana untuk memperpanjang kontrak dengan Freeport.IUPK Freeport yang akan berakhir pada 2041.

Sebab, produksi tambang tembaga tersebut akan mencapai puncaknya pada 2035.***

Berita Terkait

Tetap Layani Periode Libur Ramadan dan Idul Fitri, BRI Siapkan Weekend Banking dan Layanan Terbatas
UMKM Binaan BRI Tembus Pasar Global, Ikuti Pameran Natural Product Expo West 2025 di Los Angeles
Alternatif dalam Kirimkan THR, Ini yang Ditawarkan Pengembang Aplikasi Perdagangan Kripto PINTU
Perjalanan Mudik Lebih Nyaman, BRI Berikan Kemudahan Transaksi Bayar Tol Pakai BRIZZI!
Komitmen Terapkan Budaya Kerja Inklusif, BRI Raih Penghargaan Anugerah Avirama Nawasena dari SBM ITB
BRI Jamin Keandalan E-Channel, Dukungan untuk Lebaran Nyaman dan Transaksi Lancar
BRI Tawarkan Promo Menarik dan Sembako Murah bagi Masyarakat, Gelar BRILiaN Fest Ramadhan 1446 H
Marak Modus Kejahatan Smishing, BRI Himbau Nasabah Waspada dan Jaga Kerahasiaan Data Transaksi Perbankan

Berita Terkait

Kamis, 27 Maret 2025 - 12:32 WIB

Tetap Layani Periode Libur Ramadan dan Idul Fitri, BRI Siapkan Weekend Banking dan Layanan Terbatas

Selasa, 25 Maret 2025 - 13:30 WIB

UMKM Binaan BRI Tembus Pasar Global, Ikuti Pameran Natural Product Expo West 2025 di Los Angeles

Selasa, 25 Maret 2025 - 13:23 WIB

Alternatif dalam Kirimkan THR, Ini yang Ditawarkan Pengembang Aplikasi Perdagangan Kripto PINTU

Senin, 24 Maret 2025 - 12:21 WIB

Perjalanan Mudik Lebih Nyaman, BRI Berikan Kemudahan Transaksi Bayar Tol Pakai BRIZZI!

Sabtu, 22 Maret 2025 - 13:18 WIB

Komitmen Terapkan Budaya Kerja Inklusif, BRI Raih Penghargaan Anugerah Avirama Nawasena dari SBM ITB

Berita Terbaru