Indeks Harga Saham Gabungan Turun Secara Signifikan, PT Bursa Efek Indonesia Berikan Penjelasan Resmi

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 16 April 2024 - 21:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun mecara signifikan pada perdagangan Selasa (16/4/2024) setelah periode libur panjang Lebaran. (Dok. gopublic.idx.co.id)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun mecara signifikan pada perdagangan Selasa (16/4/2024) setelah periode libur panjang Lebaran. (Dok. gopublic.idx.co.id)

HARIANINVESTOR.COM –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun mecara signifikan pada perdagangan Selasa (16/4/2024) setelah periode libur panjang Lebaran.

Sebagai informasi, pada perdagangan Selasa (16/04) ini, IHSG ditutup terkoreksi sebesar 122,06 poin atau 1,68 persen ke posisi 7.164,81.

Dengan level terendah di posisi 7.066,57 dan level tertinggi di posisi 7.285,78 pada perdagangan hari ini.

Di sisi lain, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.819.276 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,69 miliar lembar saham senilai Rp23,01 triliun.

Berbagai indeks bursa saham global, juga telah mencatatkan penurunan sebesar lebih dari 2 persen dalam dua hari terakhir sejak Jumat (12/4/2024)..

Diiantaranya Vietnam, Taiwan, China, Korea Selatan, Jepang, Filipina, dan Australia.

Baca artikel lainnya di sini : Menlu Retno Marsudi Ungkap Kondisi Terkini WNI di Timur Tengah Pasca Serangan Iran ke Israel

Terkait penurunan IHSG yang signifikan hari ini, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy menyampaikan penjelasannya.

Menurut Irvan, tensi politik antara negara-negara di kawasan Timur Tengah menjadi salah satu faktor penyebab melemahnya IHSG.

Baca artikel lainnya di sini : Nasabah KUR BRI, Sate Klathak Pak Pong Jadi Primadona Wisata Kuliner Saat Mudik Lebaran ke Yogyakarta

Selain itu, lanjutnya, faktor lainnya yaitu kenaikan US Treasury yield atau imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) seiring terjadinya peningkatan inflasi AS dan dinamika geopolitik.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Sementara itu, dari dalam negeri, ia menjelaskan beberapa rilis data ekonomi domestik dalam dua pekan terakhir turut mempengaruhi pelemahan IHSG.

Diantaranya data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Maret 2024 yang tercatat sebesar 3,05 persen year on year (yoy), atau meningkat dibandingkan periode Februari 2024 yang sebesar 2,75 persen (yoy).

Selain itu, juga data cadangan devisa (cadev) Indonesia periode Maret 2024 yang tercatat sebesar 140,4 miliar dolar AS, atau turun dibandingkan periode Februari 2024 yang sebesar 144 miliar dolar AS.

Selanjutnya, terdapat periode libur panjang Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah yang turut menyebabkan pelemahan IHSG di tengah berbagai sentimen ekonomi global yang terjadi.

“Periode libur panjang Lebaran di Indonesia berlangsung selama tanggal 8 sampai 15 April 2024, sehingga penyesuaian pasar baru terjadi pada hari ini, Selasa (16/4),” jelas Irvan.***

Berita Terkait

CEO Baru Patick Sugito Waluyo Harus Bekerja Keras untuk to Turn Around GoTo, Bisa? Harus Bisalah
Kemungkinan Penguatan Rupiah di Semester Kedua, Performa IHSG Diharapkan Lebih Baik dengan
IHSG Juni 2024 Menguat 1,33% Menutup di 7063, Prediksi Juli Hanya Menguat Tipis di Tengah Ketidakpastian Pasar
Harga Komoditas Batubara, Emas, dan Nikel Cenderung Melemah, Apa Penyebabnya?
Komoditas Emas dan Dolar AS Disebut Sebagai Investasi yang Menguntungkan, Ini Penjelasan Airlangga
Jajaran Direksi BRI Kembali Lakukan Aksi Borong Saham hingga Miliaran Rupiah, Ini Tujuannya
Staking Crypto vs Yield Farming: Pilihan Mana yang Tepat untuk Anda?
Direksi BRI Kompak Lakukan Aksi Borong Saham BBRI Siratkan Bentuk Optimisme Kinerja
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 15 Juli 2024 - 20:42 WIB

CEO Baru Patick Sugito Waluyo Harus Bekerja Keras untuk to Turn Around GoTo, Bisa? Harus Bisalah

Kamis, 4 Juli 2024 - 14:51 WIB

Kemungkinan Penguatan Rupiah di Semester Kedua, Performa IHSG Diharapkan Lebih Baik dengan

Kamis, 4 Juli 2024 - 02:14 WIB

IHSG Juni 2024 Menguat 1,33% Menutup di 7063, Prediksi Juli Hanya Menguat Tipis di Tengah Ketidakpastian Pasar

Sabtu, 29 Juni 2024 - 07:37 WIB

Harga Komoditas Batubara, Emas, dan Nikel Cenderung Melemah, Apa Penyebabnya?

Senin, 24 Juni 2024 - 15:59 WIB

Komoditas Emas dan Dolar AS Disebut Sebagai Investasi yang Menguntungkan, Ini Penjelasan Airlangga

Minggu, 23 Juni 2024 - 11:08 WIB

Jajaran Direksi BRI Kembali Lakukan Aksi Borong Saham hingga Miliaran Rupiah, Ini Tujuannya

Jumat, 21 Juni 2024 - 19:49 WIB

Staking Crypto vs Yield Farming: Pilihan Mana yang Tepat untuk Anda?

Rabu, 12 Juni 2024 - 19:33 WIB

Direksi BRI Kompak Lakukan Aksi Borong Saham BBRI Siratkan Bentuk Optimisme Kinerja

Berita Terbaru