BISNISNEWS.COM – Perkembangan terbaru hingga pukul 16.15 WITA, Sabtu, 23 Desember 2023 diketahui situasi di lokasi kejadian sudah terkendali.
Jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi sebanyak 13 orang, terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal Tiongkok.
Sementara itu, sebanyak 46 korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas.
Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP, dan 5 orang rawat jalan.
Baca Juga:
Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM di Bandung Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024, Lestarikan Warisan Budaya Nusantara
Manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah menanggung seluruh biaya perawatan
Baca artikel lainnya di sini : Walhi Sulteng Sebut Korban Ledakan Smelter Milik Tsingshan Mencapai 35 Orang, Termasuk yang Tewas
Dan perawatan korban pasca kecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban insiden akibat tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak.
“Kami juga telah menyerahkan 1 jenazah korban kepada keluarga korban,” jelas Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan.
Baca Juga:
Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, Berikut Daftar Lengkap 12 Pemain BRI Liga 1
Mantan Wali Kota Alice Guo Ditangkap di Kawasan Tangerang, Buronan Otoritas Pemerintah Filipina
PT IMIP adalah perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali, termasuk PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Lihat juga konten video, di sini: Gibran: Program Makan Siang Gratis Jadi Stimulasi Usaha Kecil, Khususnya Ibu-ibu Warteg dan Warung
Menurut Dedy, tungku smelter No. 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.
Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar
Baca Juga:
Badan Anggaran DPR RI Sepakati Postur Sementara APBN 2025, Ini Daftar Alokasi Anggaran yang Berubah
Lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.
Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran.
Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.
“Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya,” ujar Dedy.
Saat ini, tim PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP
Polda Sulawesi Tengah, Danrem Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali.***