Meski di Tengah Tantangan Ekonomi Global, BRI Optimistis Ruang Pertumbuhan Kredit Masih Besar

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 15 Oktober 2023 - 14:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama BRI Sunarso. (Dok. BRI)

Direktur Utama BRI Sunarso. (Dok. BRI)

BISNISNEWS.COM – Optimisme PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terhadap ruang pertumbuhan kredit perbankan masih cukup besar hingga akhir tahun 2023.

Kendati demikian, masih ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan untuk mengambil respons yang tepat di tengah tantangan perekonomian nasional dan global.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa masih banyak ruang bisnis yang dapat digarap oleh perbankan untuk menumbuhkan bisnisnya.

“Potensi pasar kredit secara total dari semua segmen, termasuk segmen mikro di Indonesia, sesungguhnya masih sangat besar,” ujarnya.

Sunarso menyampaikan hal itu dalam webinar bertajuk “Peluang, Harapan, dan Tantangan Perekonomian” yang digelar pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Hal tersebut, lanjut Sunarso, tercermin dari masih rendahnya rasio total kredit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dibandingkan dengan negara peers.

Demikian juga dengan rasio kredit Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) terhadap PDB.

Di Indonesia, ujarnya, rasio kredit terhadap total PDB mencapai 30,6%.

Dari angka yang relatif masih rendah tersebut, share kredit UMKM baru mencapai 7,2% terhadap PDB.

Selain itu, berdasarkan survey BRI Research Institute, inklusi keuangan berdasarkan kepemilikan akun rekening juga masih sangat rendah.

Yakni di level 67,3%, serta di level 70% untuk penggunaan produk atau pelayanan jasa keuangan (tidak termasuk BPJS) atau 84% untuk penggunaan produk atau pelayanan jasa keuangan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Artinya apa? Sebenarnya kita masih cukup punya ruang untuk meningkatkan kredit, terutama dibandingkan dengan PDB-nya.”

“Demikian juga kredit kepada UMKM itu masih sangat rendah. Itu adalah ruang untuk kita menemukan bisnis di kredit,” tegas Sunarso.

Di pedesaan, lanjut Sunarso, angka inklusi keuangan lebih rendah dibandingkan dengan perkotaan.

Dia menambahkan, inklusi keuangan berdasarkan penggunaan produk atau pelayanan di daerah perdesaan hanya 79,4%, di bawah perkotaan yang mencapai 88,2%.

BRI sebagai bank yang banyak menjangkau wilayah perdesaan, lanjutnya, memiliki concern tinggi untuk menggali lebih dalam potensi-potensi.

Di tataran akar rumput yang dapat dikembangkan, terutama dalam meningkatkan inklusi keuangan melalui literasi keuangan.

Hal itu pula yang semakin memantapkan perseroan dalam menjalankan strategi go smaller dengan terus mengembangkan segmen bisnis UMKM dan ultra mikro.

“Ini menjadi potensi bisnis, maka kalau didetailkan lagi, karena BRI memang harus kembali ke khittahnya untuk menangani UMKM.”

“Maka untuk tumbuh itu, strateginya hanya dua, pertama nasabah existing dinaikkelaskan serta mencari sumber pertumbuhan baru dengan pergi ke bawah yang kita bilang go smaller.”

“Dari menengah, turun ke small. Dari small, turun di mikro. Dari mikro turun lagi ke ultra mikro,” papar Sunarso.

Kebijakan Sunarso dalam memimpin BRI untuk menerapkan strategi go smaller terbukti ampuh.

Hingga akhir Juni 2023, perseroan berhasil mencetak pertumbuhan kinerja yang impresif yang didukung oleh pertumbuhan solid di segmen mikro dan ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro yang dipimpin BRI.

Tercatat, BRI mencetak pertumbuhan laba konsolidasian sebesar 18,83% year-on-year (yoy) menjadi Rp29,56 triliun, dengan kenaikan aset sebanyak 9,21% menjadi Rp1.805,15 triliun.

Sunarso pun menegaskan bahwa faktor utama penopang kinerja BRI yakni pertumbuhan kredit mikro dan CASA yang mencapai double digit, kualitas aset yang terjaga, rasio efisiensi yang membaik.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Juga konsistensi pertumbuhan proporsi pendapatan berbasis komisi (fee-based income), serta semakin solidnya kinerja perusahaan anak yang tergabung dalam ekosistem BRI Group, termasuk Holding Ultra Mikro.

Hingga akhir kuartal II 2023, BRI berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp1.202,13 triliun, di mana sebanyak Rp577,94 triliun di antaranya merupakan pembiayaan segmen mikro yang tumbuh 11,41%.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Pertumbuhan ini pun semakin memperbesar porsi kredit mikro dalam portofolio perseroan hingga menjadi 48,08% dan kredit UMKM menjadi 84,48% dari total kredit yang disalurkan perseroan.***

Berita Terkait

Teguh Aprianto: Klaim Ransomware Bank BRI oleh Bashe Terkocak Sepanjang Masa
Konsultan Siber Teguh Aprianto Sebut Klaim Ransomware Bank BRI oleh Bashe Terkocak Sepanjang Masa
Target Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Tahun 2025 Rp300 Triliun, Perluas Akses Pembiayaan bagi Pelaku UMKM
Daftar Lengkap Sebanyak 20 BPR yang Dicabut Ijinnya oleh Otoritas Jasa Keuangan, Termasuk BPR Syariah
Investor akan Terus Mengawasi Respons Kebijakan Pemerintah: Siap Mendukung atau Siap Menghukum
Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Menko Zulkifli Hasan Beri Penjelasan Soal Stok dan Harga Pangan
Menginjak Usia ke-129 Tahun, BRI Semakin Brilian dan Cemerlang Memajukan Perekonomian Negeri
Proyeksi ADB Tentang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Lebih Rendah dari Proyeksi World Bank dan IMF
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.