HARIANINVESTOR.COM – Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan minatnya untuk menambah investasi di sektor energi terbarukan, khususnya panas bumi.
Selain sumber energi surya, UEA menyebut energi panas bumi sebagai sektor energi lain yang berpotensi dikembangkan dengan Indonesia.
UEA menyebut sumber energi tersebut juga memiliki keandalan sebagai sumber tenaga listrik.
Dikutip dari akun Instagram @investasinusantara, perusahaan energi rerbarukan asal UEA) Masdar telah menerima Letter to Proceed (LtP).
Baca Juga:
Daftar Lengkap Instansi yang Dinilai Kemenkeu Berprestasi di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara
Untuk proyek energi terbarukan sebesar 200 MW dalam Investasi KPBU energi terbarukan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Komitmen ini merupakan bagian dari rencana Masdar untuk membangun 2 GW energi terbarukan di Nusantara.
Seremoni penyerahan LtP dilakukan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN kepada Direktur Pengembangan & Investasi Masdar, disaksikan oleh pejabat tinggi dari UEA dan Indonesia.
Diketahui, hubungan Indonesia dan UEA sudah terjalin dengan baik sejak tahun 1976.
Baca Juga:
Melalui Pendampingan BRI, Sosok Ini Berhasil Memberdayakan Komunitas Perempuan di Lamongan Jatim
Kisah Prabowo Subianto Ditertawakan dan Diejek Saat Ingin Pemerintahan Bersih dan Korupsi Hilang
UAE merupakan mitra perdagangan dan investasi utama Indonesia di kawasan Timur Tengah.
Pada 1 September 2023, Perjanjin Indonesia-UAE Comprehensive Economic Partnership Agreement/I-UAE CEPA) mulai berlaku.
Baca artikel lainnya di sini : Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi pada 2025 akan Naik
Selain kerja sama perdagangan, UEA juga tertarik untuk berinvestasi dalam beberapa bidang yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia, seperti pengembangan energi hijau.
Pada 9 November 2023, PLTS Terapung Cirata dengan kapasitas 192 MWp resmi beroperasi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Baca artikel lainnya di sini : KPK Tahan 2 Orang Karyawan BUMN PT Amarta Karya, Kasus Proyek Pengadaan Subkontraktor Fiktif
Pengoperasian PLTS Terapung Cirata tersebut dapat dilaksanakan atas kerja sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Juga Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN serta Masdar, perusahaan energi terbarukan dari UAE.
UEA memandang keberhasilan kerja sama di sektor energi dengan Indonesia melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata.
Investasi itu merupakan tanda untuk memperluas kerja sama bilateral di bidang energi.
Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab Suhail Al-Mazroui menyatakan pihaknya berminat meneruskan kerja sama pengembangan PLTS Cirata.
Mengingat peraturan RI saat ini memungkinkan PLTS terapung itu diperluas hingga 20 persen dari luas permukaan danau.
“Maka, kami menyatakan kepada pemerintah RI bahwa kami bisa menambah kapasitas PLTS hingga 500 megawatt dari kapasitas saat ini.”
“Ketika kita berhasil menambah 500 megawatt, Indonesia akan memiliki PLTS apung terbesar di dunia,“ ucap Al-Mazroui pada Senin (20/5/2024) malam.
Suhail Al-Mazroui menyampaikan hal tersebut dalam wawancara khusus dengan Kantor Berita Antara di Nusa Dua, Bali.
Ia menyatakan, pemerintah Indonesia telah mengakui kerja sama dengan UAE amat menguntungkan.
Karena PLTS apung tersebut berhasil diselesaikan tepat waktu dan sesuai anggaran.
“Hari ini pun Indonesia memamerkan PLTS tersebut kepada para tamu negara sebagai sebuah keberhasilan besar,“ kata dia.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Haibisnis.com dan Kongsinews.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id