PT Bank Syariah Indonesia Tbk Berhasil Cetak Laba Sebesar Rp1,71 Triliun pada Kuartal I Tahun 2024

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 30 April 2024 - 13:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi. (Dok Bankbsi.co.id)

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi. (Dok Bankbsi.co.id)

HARIANINVESTOR.COM – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI mencetak laba sebesar Rp1,71 triliun pada kuartal I tahun 2024.

Kinerja positif tersebut didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi BSI dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan hal tersebut di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Alhamdulillah, di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri mampu mencetak kinerja yang impresif,” ujar Hery.

Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai Rp297 triliun atau tumbuh 10,43 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kinerja DPK BSI ditopang oleh dominasi dana murah, di mana tabungan tumbuh 8,75 persen dan giro tumbuh hingga 10,52 persen.

Menurut Hery, pencapaian itu mampu membawa BSI berada di peringkat ke-5 secara nasional dari sisi penghimpunan tabungan.

Dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal I mencapai Rp247 triliun atau tumbuh 15,89 persen yoy.

Sebanyak 54,62 persen di antaranya disalurkan pada segmen consumer, 27,81 persen disalurkan ke segmen wholesale, dan 17,56 persen disalurkan ke segmen ritel.

Khusus pada segmen consumer, pembiayaan terbesar disalurkan untuk pembiayaan griya, mitraguna, pensiun, bisnis emas, oto, cicil emas dan hasanah card.

Adapun untuk pembiayaan berkelanjutan, BSI telah menyalurkan Rp59,2 triliun yang didominasi oleh sektor UMKM sebesar Rp46,6 triliun.

Lalu, agrikultur berkelanjutan (sustainable agriculture) Rp4,9 triliun, energi terbarukan Rp900 miliar, dan proyek hijau lainnya sebesar Rp600 miliar.

Aset perusahaan juga mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar 14,25 persen dengan nilai Rp358 triliun.u

Return On Asset (ROA) tercatat 2,51 persen, return on equity (ROE) 18,30 persen, financing to deposit ratio (FDR) 83,05 persen.

Dengan non-performing financing (NPF) gross 2,01 persen, serta cash coverage 196,61.***

Berita Terkait

Pasar Modal Indonesia Tetap Prospektif, IPO PMUI Jadi Indikator Utama
Kasus Korupsi EDC BRI Guncang Reputasi Allo Bank di Bursa
IPO PMUI Gagal Penuhi Target, BEI Pastikan Proses Listing Sesuai Aturan
Ekspansi Infrastruktur Digital Didorong Kredit Rp400 Miliar TOWR dari ICBC
Implikasi Jaminan MEDC pada Kredit BNI untuk Anak Perusahaan
Sektor Energi dan Keuangan Jadi Tumpuan di Tengah Tekanan Pasar
PART Bagi Dividen Tunai 2024: Investor Terima Rp1,709 per Saham
WINR Putuskan Tidak Bagikan Dividen 2024, Fokus Perkuat Laba Ditahan Perusahaan

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 14:07 WIB

Pasar Modal Indonesia Tetap Prospektif, IPO PMUI Jadi Indikator Utama

Kamis, 10 Juli 2025 - 10:39 WIB

Kasus Korupsi EDC BRI Guncang Reputasi Allo Bank di Bursa

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:42 WIB

IPO PMUI Gagal Penuhi Target, BEI Pastikan Proses Listing Sesuai Aturan

Kamis, 10 Juli 2025 - 07:35 WIB

Ekspansi Infrastruktur Digital Didorong Kredit Rp400 Miliar TOWR dari ICBC

Selasa, 8 Juli 2025 - 11:04 WIB

Sektor Energi dan Keuangan Jadi Tumpuan di Tengah Tekanan Pasar

Berita Terbaru