BISNISNEWS.COM – Indonesia didirikan proklamator bukan untuk mewujudkan bantuan sosial (Bansos), melainkan keadilan soial bagi seluruh rakyat.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Kader PDI Perjuangan sekaligus Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Hal ini, ia ungkapkan saat menyampaikan pidato pertamanya usai mundur dari Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Barat, Minggu, 4 Februari 2024.
“Republik ini milik kita semua. Kita berhak atas setiap sen dari pajak yang kita bayar. Ini punya kita,” kata Ahok dalam keterangannya, Minggu, 4 Februari 2024.
Baca Juga:
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Ingin Proyek Infrastruktur Lebih Efisien, Presiden RI Prabowo Subianto: Swasta Silakan Bergerak
Kemudian, ia menuturkan selama kontestasi politik dirinya tak ingin membagikan sembako, uang atau kaos.
Hal ini karena, ia tidak memiliki cukup uang untuk berbagi kepada semua orang, sehingga jika semua tidak kebagian akan ada yang iri.
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo Subianto Ungkap Peran Penting Aktivis dalam Dukung Perlindungan para Pekerja Imigran Indonesia
Ahok juga menceritakan, jika dirinya mendapatkan jabatan Bupati Belitung karena nilai dari masyarakat
Baca Juga:
Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin, Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok
“Misalnya, saya kasih untuk 50 orang untuk duduk di suatu jabatan, maka untuk berikutnya saya harus memikirkan untuk 75 orang supaya bisa menjabat lagi.”
Lihat juga konten video, di sini: Sekolahkan 10.000 Calon Dokter dan Tingkatkan Fakultas Kedokteran, Cara PrabowoAtasi Kekurangan 140.000 Dokter
“Dari awal saya di Belitung, saya minta dipilih karena nilai saya, kasih kesempatan untuk memperjuangkan hak Anda.”
“Saya jamin tidak curi uang Anda, saya jamin gunakan waktu penuh untuk Anda.”
Baca Juga:
Bayarkan Dividen Interim Sebesar Rp20,33 Triliun, BRI Setor Rp10,88 Triliun ke Negara
Alokasi APBN Sebesar Rp145 Trliun akan Sia-sia Jika Bulog Serap Gabah Petani di Bawah HPP Rp6.500
Tak Mampu Serap Gabah Sesuai Harga Pemerintah dengan Rp6500, Titiek Soeharto Semprot Bulog
“Tapi kalau Anda suka pada orang yang bagi-bagi, saya bertertima kasih kepada Tuhan bahwa saya tidak memimpin orang seperti itu,” ucap Ahok.***
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Halloup.com dan Infotelko.com