Produksi Beras Nasional Diperkirakan Mulai Turun di Bulan Mei dan Juni 2024 Sampai Akhir Tahun 2024

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 3 Mei 2024 - 14:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Jokowi saat meninjau Gudang Bulog Rawang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat. (Dok. Presidenri.go.id)

Presiden Jokowi saat meninjau Gudang Bulog Rawang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat. (Dok. Presidenri.go.id)

HARIANINVESTOR.COM – Produksi beras nasional di April 2024 diperkirakan mencapai 5,53 juta ton dan di Mei 2024 berada di angka 3,19 juta ton.

Selanjutnya pada Juni 2024 diperkirakan produksi beras mulai menurun menjadi 2,12 juta ton.

Demikian perkiraan yang disampaikan berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memberi atensi pada kesiapan stok Cadangan Pangan Pemerintah, terutama beras.

Mengenai situasi perberasan nasional ke depannya, Arief meminta kesiapan semua pihak,  hal itu disampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

“Untuk beras kita harus bersiap. Ini karena setelah Mei, proyeksi produksi dalam negeri kemungkinan akan mengalami depresiasi sampai akhir tahun.”

“Kecuali ada luas tanam yang lebih dari 1 hektar per bulannya,” imbuhnya.

“Dengan itu, sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, stok CPP harus terus diperkokoh.”

“Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini.”

“Saat ini, bahkan Bulog terus melecut penyerapan sampai 30 ribu ton setara GKP per harinya. Kita patut dukung dan apresiasi itu,” pungkas Arief.***

Berita Terkait

Hari Pertama Masuk Kerja, Wamentan Sudaryono Siap Dukung Penuh Swasembada Pangan
Menteri Erick Thohir Tambah 3 Sosok Baru di Jajaran Komisaris dan Direksi PT Permodalan Nasional Madani
Tembus Mencapai Rp7,5 Triliun, Volume Transaksi Jakarta Fair Kemayoran 2024 dalam 33 Hari
Termasuk Pengadaan Bus Listrik Senilai Rp510 Miliar, Perum Damri Ungkap Alokasi Dana PMN Rp1 Triliun
Outlook Stabil dan Penuhi Kewajiban Jangka Panjang, PT Garuda Indonesia Raih Peringkat IdBBB dari PT Pefindo
Wacana Pembatasan Pembelian Bahan Bakar Minyak Bersubsidi, Ini Tanggapan Menteri ESDM Arifin Tasrif
PT Garuda Yamato Steel Berkomitmen untuk Majukan Industri Konstruksi Baja di Indonesia
PT Pelayaran Nasional Indonesia Usulkan PNM Sebesar Rp2,5 Triliun untuk Beli 2 Unit Kapal Penumpang Baru
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 20 Juli 2024 - 09:57 WIB

Hari Pertama Masuk Kerja, Wamentan Sudaryono Siap Dukung Penuh Swasembada Pangan

Selasa, 16 Juli 2024 - 09:34 WIB

Menteri Erick Thohir Tambah 3 Sosok Baru di Jajaran Komisaris dan Direksi PT Permodalan Nasional Madani

Senin, 15 Juli 2024 - 09:25 WIB

Tembus Mencapai Rp7,5 Triliun, Volume Transaksi Jakarta Fair Kemayoran 2024 dalam 33 Hari

Sabtu, 13 Juli 2024 - 09:08 WIB

Termasuk Pengadaan Bus Listrik Senilai Rp510 Miliar, Perum Damri Ungkap Alokasi Dana PMN Rp1 Triliun

Sabtu, 13 Juli 2024 - 08:49 WIB

Outlook Stabil dan Penuhi Kewajiban Jangka Panjang, PT Garuda Indonesia Raih Peringkat IdBBB dari PT Pefindo

Sabtu, 13 Juli 2024 - 08:16 WIB

Wacana Pembatasan Pembelian Bahan Bakar Minyak Bersubsidi, Ini Tanggapan Menteri ESDM Arifin Tasrif

Sabtu, 13 Juli 2024 - 07:44 WIB

PT Garuda Yamato Steel Berkomitmen untuk Majukan Industri Konstruksi Baja di Indonesia

Selasa, 9 Juli 2024 - 20:33 WIB

PT Pelayaran Nasional Indonesia Usulkan PNM Sebesar Rp2,5 Triliun untuk Beli 2 Unit Kapal Penumpang Baru

Berita Terbaru