BISNISNEWS.COM – Holding Ultra Mikro yang mengintegrasikan ekosistem bisnis BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam BRI Group terbukti memberikan dampak signifikan pada inklusi keuangan Indonesia.
Selain mengembangkan sayap dengan menjangkau nasabah yang lebih luas, Holding UMi juga telah berhasil menaikkelaskan sebanyak 1,2 juta nasabah.
Direktur Bisnis Mikro BRI mengatakan, dari total 1,2 juta nasabah tersebut pada awalnya terdaftar sebagai nasabah yang berhak menerima pembiayaan dari PNM dan Pegadaian, namun kini mereka dapat dilayani secara komersial oleh BRI.
Supari pun percaya proses graduasi para pelaku usaha di segmen ultra mikro ini dapat mendorong tujuan inklusi keuangan nasional secara signifikan.
Baca Juga:
Kisah Prabowo Subianto Ditertawakan dan Diejek Saat Ingin Pemerintahan Bersih dan Korupsi Hilang
Diberdayakan BRI, Figur Inspiratif Lokal Gerakkan UMKM di Desa Bululor, Jambon, Ponorogo
“Holding UMi terbukti dapat meng-create social value yang luar biasa.”
“Kami yakin keinginan BRI untuk memberikan kontribusi utama terhadap target inklusi keuangan 90% di Indonesia pada tahun 2024 akan berhasil dengan baik,” ucap Supari.
Sementara dari segi perluasan, Holding UMi memasuki tahun ketiganya berhasil menambah sebanyak 6 juta debitur, sehingga dari yang awalnya berjumlah 31 juta debitur (13 September 2021) kini berhasil melayani tak kurang dari 37 juta debitur untuk mendapatkan akses keuangan formal.
Supari menceritakan keberhasilan ini tak lepas dari implementasi strategi sejak tahun pertama terbentuk.
Baca Juga:
Berhasil Turunkan Harga Tiket Pesawat, Presiden Prabowo Subianto: Untuk Bantu Masyarakat Kita
Mulai dari mensinergikan budaya kerja ketiga entitas melalui aktivasi BRIGADE MADANI.
Alhasil terciptanya sharing resources dan diwujudkan dalam penggunaan outlet fisik bernama Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM) Co-Location yang berjumlah 1.013 kantor pada saat itu.
Kemudian di tahun kedua, sinergi semakin diperkuat dengan mengintegrasikan platform digital dari 3 entitas, yakni Selena milik Pegadaian, Mekaar milik PNM, dan BRISPOT milik BRI.
Ketiganya terintegrasi dalam platform SenyuM Mobile yang pada awalnya digunakan lebih dari 70 ribu tenaga pemasar di antara tiga entitas.
Dengan kehadiran platform digital ini, akses keuangan formal jadi lebih merata di seluruh Indonesia.
“Maka hasilnya di akhir 2023 ini, Holding UMi berhasil memberikan akses kemudahan dari 31 juta nasabah, menjadi 37 juta nasabah.”
“Jadi 6 juta nasabah berhasil kita fasilitasi, yang sebelumnya mereka ada di jeratan renternir,” tambah Supari.
Pencapaian lain yang telah dicatatkan Holding UMi yakni telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp53 triliun melalui plafon digital atau cashless kepada lebih dari 8,6 juta nasabah.
Holding UMi juga telah mengintegrasikan lebih dari 31 juta data untuk digunakan sebagai cross selling pemasaran.
“Kami juga telah mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk melayani kebutuhan transaksi nasabah ultra mikro khususnya pada kelompok Mekaar dengan 151 ribu AgenBRILink Mekaar,” pungkas Supari.
Supari menambahkan integrasi ekosistem ultra mikro telah menjadi sumber pertumbuhan baru yang mempengaruhi peningkatan portfolio kredit UMKM BRI.
Tercatat hingga Desember 2023 seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif.
Segmen mikro tercatat tumbuh 10,9% yoy menjadi Rp611,2 triliun, segmen konsumer tumbuh 13,4% yoy menjadi Rp190,0 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6% yoy menjadi Rp267,5 triliun dan segmen korporasi tumbuh 13,8% yoy menjadi Rp197,7 triliun.
Apabila ditotal, portofolio kredit UMKM BRI mencapai 84,4% dari total penyaluran kredit BRI atau setara Rp1.068,7 triliun.***