HARIANINVESTOR.COM – Arab Saudi berencana menjual saham raksasa perusahaan energi Aramco senilai miliaran dolar pada bulan Juni.
Dalam rencana yang diharapkan menjadi salah satu kesepakatan saham terbesar di kawasan tersebut, kata dua orang yang mengetahui masalah tersebut.
Menurut salah satu sumber, penawaran tersebut diperkirakan dapat menghimpun dana sekitar $10 miliar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Persiapan penawaran saham tersebut saat ini sedang berlangsung dan perinciannya masih bisa berubah.
Demikian disampaikan oleh sumber yang tidak ingin disebutkan namanya karena sifat pribadi dari masalah ini.
Saham tersebut direncanakan akan terdaftar di bursa saham Riyadh dan akan menjadi penawaran yang dipasarkan sepenuhnya.
Baca artikel lainnya di sini : Tingkatkan Roda Perekonomian Nasional, Kementerian Pertanian Dukung Upaya Hilirisasi Pertanian
Baca Juga:
Volatilitas Saham CMPP Dipastikan Bukan Karena Fakta Material Tersembunyi
Pasar Modal Indonesia Tetap Prospektif, IPO PMUI Jadi Indikator Utama
IEU-CEPA Tuntas, RI Raup Peluang Pasar Ekspor Uni Eropa yang Luas
Bukan penjualan yang cepat dalam beberapa hari ke depan, tambah sumber-sumber tersebut.
Seperti dikutip VOA Indonesia, permintaan komentar kepada kantor komunikasi pemerintah dan Aramco tidak segera dijawab.
Baca artikel lainnya di sini : Wijanarko Pimpin Prakonvensi RSKKNI: Transformasi SDM Sektor Keuangan
Sejumlah bank, termasuk Citigroup, Goldman Sachs, dan HSBC sebelumnya telah didapuk untuk mengelola penjualan tersebut, menurut laporan Reuters.
Baca Juga:
Kasus Korupsi EDC BRI Guncang Reputasi Allo Bank di Bursa
IPO PMUI Gagal Penuhi Target, BEI Pastikan Proses Listing Sesuai Aturan
Ekspansi Infrastruktur Digital Didorong Kredit Rp400 Miliar TOWR dari ICBC
Arab Saudi telah memulai peralihan ekonomi yang dikenal dengan nama Visi 2030, yang menitikberatkan pada pengembangan sektor swasta.
Dan pertumbuhan di luar sektor minyak sebagai fokus utama pembangunan di masa depan.
Pemerintah Saudi tetap menjadi pemegang saham mayoritas Aramco, dengan 90 persen kepemilikan saham.
Dan masih sangat bergantung pada pendapatan dari perusahaan tersebut.
Aramco memproyeksikan dapat membayar dividen sebesar $31 miliar, demikian disampaikan oleh perusahaan awal bulan ini.
Hal itu terjadi meskipun perusahaan melaporkan pendapatan yang lebih rendah untuk kuartal pertama, yang dipengaruhi oleh merosotnya harga minyak dan volume penjualan perusahaan.
Baca Juga:
Implikasi Jaminan MEDC pada Kredit BNI untuk Anak Perusahaan
Sektor Energi dan Keuangan Jadi Tumpuan di Tengah Tekanan Pasar
Indonesia Gabung BRICS: Peluang Baru di Tengah Krisis Multilateralisme
Sejak penawaran umum perdana pada 2019, yang merupakan IPO terbesar di dunia, harga saham Aramco telah naik dari 32 riyal per lembar saham saat IPO.
Meenyentuh harga tertinggi 38,64 riyal pada tahun lalu. Pada Kamis, harga saham ditutup pada 29,95 riyal.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Businesstoday.id dan Kongsinews.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id