Inilah Daftar Sementara Tim Sukses Prabowo – Gibran yang Jadi Komisaris di BUMN Migas dan Tambang

HARIANINVESTOR.COM – Sejumlah nama yang tergabung di dalam tim sukses maupun Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 lalu mulai menduduki posisi komisaris di sejumlah BUMN tambang maupun energi.

Tidak tanggung-tanggung, rerata mereka duduk di BUMN kelas satu alias BUMN papan atas yang kinerjanya cukup kinclong.

Sebelumnya, beberapa BUMN di sektor pertambangan dan energi belum lama ini menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS), di mana salah satu agenda dari RUPS tersebut adalah pergantian susunan pengurus.

Dilansir Indonesianmining.com, berikut ini nama-nama sementara yang tercatat di dalam TKN Prabowo-Gibran atau minimal mendukung pasangan calon Prabowo-Gibran yang kini duduk sebagai komisaris disejumlah BUMN energi maupun pertambangan.

Siti Zahra Aghnia
Diurutan pertama ada sosok Siti Zahra Aghnia. Pada Januari lalu, ia didapuk menjadi komisaris independen di PT Pertamina Patra Niaga (PPN), anak usaha dari PT Pertamina (Persero)

Siti Zahra ditunjuk melalui Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler perseroan tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Komisaris Perseroan.

Masuknya Siti Zahra ke dalam jajaran dewan komisaris PPN merupakan penambahan, bukan untuk mengganti posisi yang ditinggalkan komisaris lain.

Semula, PPN hanya memiliki seorang komisaris independen, yaitu Wahyu Indra Pramugari. Siti Zahra adalah istri dari Muhammad Arief Rosyid Hasan.

Arief diketahui duduk sebagai ketua Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran.

Tiga tahun sebelumnya, tepatnya pada medio 2021, Arief pernah duduk sebagai komisaris independen di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Namun, dia mengundurkan diri untuk bergabung menjadi tim sukses pasangan Prabowo-Gibran. Sementara, sekedar info, Siti Zahra merupakan perempuan kelahiran Jakarta pada 18 Juni 1991.

Siti Zahra menempuh pendidikan S1 Interior Arsitektur di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Sebelum diangkat sebagai komisaris independen PPN per 1 Januari 2024, ia Siti Zahra Aghnia sebelumnya pernah menjabat sebagai komisaris di PT Zahra Bakti Gemilang pada 2022, dan sebagai direksi di PT Gamlindo Nusa pada 2014 hingga 2020.

Simon Aloysius Mantiri
Diurutan kedua ada nama Simon Aloysius Mantiri. Ia ditunjuk sebagai komisaris utama dan komisaris independen PT Pertamina (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero) SK-128/MBU/06/2024 tanggal 10 Juni 2024.

Simon merupakan lulusan School of Business and Management di Institut Teknologi Bandung.

Ia juga pernah menjabat sebagai direktur PT Nusantara Energy dan direktur Keuangan PT Agro Industri.

Nusantara Energy adalah perusahaan investasi yang berbasis di Jakarta.

Portofolio perseroan mencakup spektrum industri yang luas seperti jasa pertambangan, transportasi laut curah, konstruksi, energi terbarukan, dan pasokan tenaga kerja.

Simon saat kontestasi Pilpres 2024 duduk sebagai wakil bendahara TKN Prabowo-Gibran.

Ia berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM No M.HH-23.AH.11.01 Tahun 2020 tentang Pengesahan Perubahan Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar, dan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra diketahui tercatat sebagai anggota dewan pembina.

Condro Kirono
Ketiga, ada nama Condro Kirono. Ia merupakan pensiunan Polri dengan pangkat terakhir komisaris jenderal (komjen).

Condro saat pilpres lalu ada dipihak Prabowo-Gibran dan duduk di tim sukses sebagai wakil ketua TKN.

Sebelumnya, Condoro juga pernah duduk sebagi anggota dewan komisaris Pertamina untuk periode 2019 hingga 2020. Pada 2021, Condro juga dipercaya sebagai komisaris di PT Pos Indonesia (Persero).

Kini, ia kembali didapuk sebagai komisaris independen di Pertamina berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero) SK-128/MBU/06/2024 tanggal 10 Juni 2024.

Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 1961, ia adalah lulusan Akademi Kepolisian 1984. Saat bertugas sebagai anggota Polri, ia pernah mengisi sejumlah jabatan strategis.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Antara lain, Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri (2019), Kabaharkam Polri (2019), Kapolda Jateng (2016), Kakorlantas Polri (2014), dan Kapolda Riau (2013).

Jabatan lainnya, Karobinops Sops Polri (2010), Dirlantas Polda Metro Jaya (2008), Dirlantas Polda Jatim (2007), Dirlantas Polda Kalsel (2006), Kapoltabes Yogyakarta Polda DIY (2004), Wadirlantas Polda Sumut (2003), dan Kapolresta Tegal Polda Jateng (2002).

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Fuad Bawazier
Fuad Bawazier masuk diurutan keempat. Fuad Bawazier diketahui juga duduk sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra periode 2020.

Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah pada 22 Agustus 1949 ini malang melintang disejumlah politik. Hingga 1998, ia sempat tercatat bergabung di Golkar.

Lalu pada medio 1998 hingga 2006, ia lalu bergeser ke Partai Amanat Nasional (PAN) besutan Amien Rais.

Pada 2006, Fuad menjadi salah satu tokoh pendiri Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) bersama sejumlah tokoh lainnya, seperti Wiranto, Yus Usman Sumanegara, Tuti Alawiyah, Fachrul Razi, dan Bernard Kent Sondakh.

Fuad lalu keluar dari Partai Hanura pada 2014. Setahun kemudian, ia dikabarkan bergabung ke Partai Gerindra.

Ia merupakan lulusan S1 Fakultas Ekonomi Akuntansi, Universitas Gajah Mada (1974).

Kemudian Fuad melanjutkan S2 jurusan ekonomi di Institute Boulder Colorado Amerika Serikat, dan S3 fakultas ekonomi di University of Maryland, Amerika Serikat.

Pada Senin (10/6), Fuad diangkat menjadi komisaris utama di PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau biasa disingkat menjadi MIND ID, induk BUMN pertambangan.

Sebagai induk BUMN pertambangan, di bawah MIND ID saat ini terdiri atas PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan Timah Tbk.

Fuad Bawazier merupakan mantan Menteri Keuangan di Kabinet Pembangunan VII Orde Baru. Sebelumnya, Fuad juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak pada 1993-1998.

Grace Natalie
Terakhir ada nama Grace Natalie Louisa, kelahiran 4 Juli 1982. Pada hari yang sama dengan Fuad Bawazier, ia diangkat sebagai komisaris di MIND ID.

Grace adalah wakil TKN Prabowo-Gibran pada pilpres lalu. Ia pernah juga duduk sebagai ketua umum dan wakil ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sebelum jadi komisaris MIND ID, ia juga diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo. Grace merupakan mantan pembawa berita disejumlah stasiun televisi swasta di Indonesian.

Ia adalah lulusan S1 jurusan Akuntansi dari Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBII), dan juga pernah duduk sebagai CEO CEO Saiful Mujani Research and Consulting.