HARIANINVESTOR.COM – Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yaitu PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan kinerja operasional yang sangat bagus pada kuartal pertama tahun 2024 ini.
Secara historis perusahaan juga mempunyai kinerja yang bertumbuh, hal ini membuat harga saham CLEO sejak IPO mencatatkan kenaikan 4.595%.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai kinerja operasional CLEO Q1 2024 yang sangat bagus tersebut.
Sebelumnya kita akan membahas dulu mengenai profil perusahaan. CLEO merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 1988 dengan nama PT Sari Guna.
Baca Juga:
Kisah Prabowo Subianto Ditertawakan dan Diejek Saat Ingin Pemerintahan Bersih dan Korupsi Hilang
Diberdayakan BRI, Figur Inspiratif Lokal Gerakkan UMKM di Desa Bululor, Jambon, Ponorogo
Kemudian tahun 1989 mengganti nama yang sampai saat ini masih digunakan dengan nama PT Sariguna Primatirta Tbk.
CLEO menjadi bagian dari kelompok usaha Tanobel yang melakukan produksi minuman. Bisnis utama yang dijalankan CLEO adalah memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Mengenai Tanobel, yang berasal dari kata Tan dan Nobel. Tan berasal dari nama keluarga pendiri perusahaan yaitu keluarga Tanoko.
Kemudian untuk Nobel atau Noble, adalah pengakuan terhadap produk yang berkualitas tinggi dengan layanan yang memberikan kepuasan untuk consumer.
Baca Juga:
Berhasil Turunkan Harga Tiket Pesawat, Presiden Prabowo Subianto: Untuk Bantu Masyarakat Kita
CLEO pada tahun 2003 mengakuisisi produsen air minum dalam kemasan dan teh Anda.
Kemudian tahun 2004 mendirikan pabrik pertama di Pandaan, dan melakukan produksi AMDK dengan merek “Cleo” yang fokus pemasaran di Jawa Timur.
Setelah itu perusahaan terus melakukan ekspansi dengan pendirian pabrik dan perluasan area pemasaran.
Perusahaan memiliki portfolio produk seperti Cleo Mini 220 ml, Cleo Classic 550 ml, Cleo Gallon 19lt, Cleo Bottle 6lt, Cleo Glass 330 ml, dan lainnya.
Perusahaan juga mempunyai produk co-branding dengan pasar modern, seperti Indomaret, Alfamart, serta Family Mart. Dalam bentuk botol ataupun galon.
Pemegang saham terbesar CLEO adalah PT Tancorp Global Abadi yang memiliki kepemilikan saham CLEO sebesar 55,79%. Kemudian PT Tancorp Global Sentosa sebesar 21,09%.
Dan lain-lain sebesar 22,78% yang terdapat komisaris dan direksi sebesar 1,04%, sisanya atau 21,74% masyarakat. Serta saham treasury sebesar 0,34%.
Laporan Laba Rugi Q1 2024
Penjualan bersih perusahaan tercatat naik 38% menjadi Rp 626,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 455,3 miliar.
Beban pokok penjualan hanya naik 20,4% membuat laba brutonya tercatat naik 52% menjadi Rp 371,7 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 243,8 miliar.
Dengan beberapa beban operasional yang naiknya tidak terlalu tinggi, membuat laba bersih perusahaan mampu naik 88% menjadi Rp 112,8 miliar dari sebelumnya Rp 59,9 miliar.
Pendapatan perusahaan berasal dari segmen botol sebesar Rp 340,6 miliar. Kemudian bukan botol sebesar Rp 273 miliar.
Dan lain-lain sebesar Rp 12,8 miliar. Ketiga segmen ini mencatatkan kenaikan pendapatan dibandingkan Q1 2023.
Penjualan perusahaan yang naik signifikan tersebut didukung lebih dari 31 pabrik air minum yang dimiliki oleh perusahaan, membuat CLEO menjadi produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dengan pabrik paling banyak yang ada di Indonesia.
Menurut manajemen, pencapaian yang diraih perusahaan sudah sesuai dengan arah kinerja yang diharapkan, CLEO sendiri menargetkan pertumbuhan double digit setiap tahunnya, untuk penjualan dan laba bersih.
Tahun 2024 ini CLEO juga akan membuat rencana ekspansi agresif dengan pengembangan pabrik dan titik distribusi.
Kinerja Secara Historis dan Valuasi Harga Saham
Secara historis, pendapatan perusahaan cenderung mengalami kenaikan. Tahun 2023 kemarin pendapatan dan laba bersihnya mencatatkan kinerja tertingginya.
Hal ini salah satunya karena ada fenomena el-nino yang membuat permintaan air minum dalam kemasan bisa meningkat.
Dan jika tahun 2024 ini di proyeksi pendapatan bisa naik 20% secara yoy, maka akan menjadi pendapatan tertingginya juga. Kemudian untuk laba bersihnya terus naik sejak tahun 2015.
Dengan proyeksi laba bersih tahun 2024 bisa naik 30%, maka itu akan menjadi laba bersih tertingginya juga.
Mengingat di kuartal pertama tahun 2024 dari sisi pendapatan maupun laba bersih juga mencatat kenaikan yang bagus.
Pergerakan harga saham CLEO sejak IPO terus naik. Hal ini sejalan dengan kinerja operasional perusahaan yang terus meningkat dari sisi pendapatan maupun laba bersihnya.
Saat ini harga saham CLEO berada di level Rp 1.080/lembar saham. Di harga ini menunjukkan valuasi PBV sebesar 8,17x dan PER 30,67x.***
Artikel di atas merupakan kolaborasi antara portal berita ekonomi & bisnis Harianinvestor.com dengan The Investor, channel edukasi yang bergerak di bidang investasi saham sejak tahun 2018 dan berfokus pada Value Investing.