HARIANINVESTOR.COM – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyatakan komitmen untuk melakukan pembenahan terhadap operasional dalam rangka menuju profitabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan.
Manajemen KAEF menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. (RUPST)
Terdapat empat isu utama yang masih menjadi tantangan, yaitu pertama, belum optimalnya komersialisasi dan kedua, rasionalisasi pabrik.
Kemudian, ketiga yaitu portofolio produk yang belum optimal, dan keempat, dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usaha yaitu Kimia Farma Apotek (KFA).
Baca Juga:
10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAEF Lina Sari menyampaikan hal tersebut dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/6/2024)
“Kami telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya.”
“Harapannya, perseroan dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada tahun 2024 dan ke depan,” ujar Lina.
Lina menjelaskan rencana transformasi perseroan untuk memperkuat operasional dan peningkatan profitabilitas.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Ungkap Alasan Pentingnya Pengembangan Ekosistem Ekonomi Syariah di Indonesia
Dirut BRI Sunarso Bagikan 5 Jurus Dorong UMKM Indonesia Maju, Utamakan Edukasi dibandingkan Advokasi
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid Surati Presiden Jokowi, Pihak Istana Beri Tanggapan
Dilakukan bersama- sama dengan Project Management Office (PMO) Restrukturisasi Keuangan dan Reorientasi Bisnis yang dibentuk Kementerian BUMN (KBUMN).
Memperkuat Operasional dan Peningkatan Profitabilitas.
Adapun, penguatan tersebut nantinya menjadi landasan strategi portofolio bisnis di berbagai segmen, di antaranya:
Pertama, pada segmen manufaktur, rasionalisasi fasilitas produksi untuk peningkatan utilitas pabrik dan efisiensi.
Maka akan dilakukan penataan fasilitas produksi KAEF Group dari 10 menjadi 5 pabrik, penataan portfolio produk dan penguatan marketing & sales.
Baca Juga:
Ungkap Kekaguman atas Perjuangan Kemerdekaan, Prabowo Subianto Temui Perdana Menteri Vietnam
Terbaik dari Seluruh Bank BUMN, BRI Borong 22 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia
Kedua, pada segmen trading melalui peningkatan service level pemenuhan pesanan hingga 85 persen peningkatan portofolio bermargin tinggi dan alat kesehatan, serta perluasan channel.
Ketiga, pada segmen ritel melalui pengendalian persediaan dan kas serta penguatan portofolio produk.
Keempat, pada segmen servis melalui peningkatan service quality di Klinik dan Laboratorium serta perluasan portofolio layanan.
Untuk menopang kinerja tahun 2024, lanjutnya, perseroan akan terus melakukan perbaikan operasional, pengendalian biaya, penguatan GCG.
Serta mengalokasikan belanja modal (capex) yang dominan untuk pengembangan bisnis Kimia Farma Apotek.
Adapun, anggaran tersebut akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis, perpanjangan sewa, relokasi outlet, dan rebranding.
Sedangkan, segmen manufaktur mengalokasikan belanja modal yang akan digunakan untuk mendukung operasional pabrik.
Targetkan Penjualan Naik Sebanyak 2 Kali Lipat
“KAEF menargetkan penjualan tahun 2024 tumbuh dua digit dibandingkan dengan realisasi tahun 2023,” ujar Lina.
Setelah RUPST, susunan dewan komisaris dan dewan direksi perseroan saat ini adalah:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Fachmi Idris
Komisaris Independen: Musthofa Fauzi
Komisaris Independen: Diah Kusumawardani
Komisaris: Wiku Adisasmito
Komisaris: Dwi Ary Purnomo
Komisaris: Rendi Witular
Komisaris: Darwin Wibowo
Dewan Direksi
Direktur Utama: Djagad Prakasa Dwialam
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Lina Sari
Direktur Sumber Daya Manusia: Disril Revolin Putra
Direktur Produksi dan Supply Chain: Hadi Kardoko
Direktur Komersial: Chairani Harahap
Direktur Portofolio, Produk dan Layanan: Jasmine Kamiasti Karsono.***