HARIANINVESTOR.COM – Mantan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) periode 2016-2022 Riki Ibrahim mengucapkan selamat ulang tahun Geo Dipa yang ke-22.
Dia juga mendoakan, semoga Geo Dipa sebagai BUMN khusus Geotermal sukses mengerjakan Goverment Drilling bersama PT SMI (Persero) dan ditjend EBTKE KESDM secara berkelanjutan.
Riki Ibrahim yang kini menjadi dosen Universitas Darma Persada dan pengamat energi itu menyebut potensi sumberdaya panas bumi Indonesia yang masih banyak sekali untuk dilakukan pengeboran eksplorasi.
“Eksplorasi Geotermal di Indonesia itu adalah untuk menurunkan persepsi risiko tinggi, yang mengakibatkan tingginya harga listrik Geotermal,” kata Riki lewat keterangan tertulisnya.
Baca Juga:
BRI Berdayakan Kelompok Usaha Tanah Miring Merauke, Papua Selatan, Upaya Tak Kenal Lelah
Teguh Aprianto: Klaim Ransomware Bank BRI oleh Bashe Terkocak Sepanjang Masa
UMKM Wingko Babat Lamongan Jawa Timur Sukses Puluhan Tahun Berkat Dukungan BRI
Sebelumnya Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mendorong agar Geo Dipa melakukan ekspansi karena kita punya banyak sumber daya panas bumi.
“Kami mendorong agar Geo Dipa melakukan ekspansi karena kita punya banyak sumber daya panas bumi,” kata Suahasil saat peringatan ulang tahun PT Geo Dipa Energi (Persero) di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024).
Pada kesempatan tersebut, Wamenkeu juga mengingatkan agar Geo Dipa ikut berperan dalam ekosistem bisnis karbon yang akan menjadi bisnis unggulan di masa depan.
“Dengan panas bumi kita bisa mengurangi emisi lebih banyak daripada menggunakan fosil fuel sehingga kita sekaligus meninggalkan jejak karbon (carbon footprint). Karbon adalah masa depan,” ujar Suahasil.
Baca Juga:
Konsultan Siber Teguh Aprianto Sebut Klaim Ransomware Bank BRI oleh Bashe Terkocak Sepanjang Masa
Salah Satunya Negara Indonesia, Sebanyak 9 Negara Disepakati untuk Jadi Anggota Perkumpulan BRICS
Menurut Wamenkeu, pengembangan energi yang mengarah pada berkelanjutan, menjadikan pengelolaan sumber daya alam pun mengalami perubahan.
“Kalau 50 tahun lalu pemegang konsesi hutan boleh menebang kayu untuk dieksploitasi.”
“Sementara sekarang, pemilik konsesi hutan justru harus memeliharanya, lalu kemudian bisa dihitung jumlah karbonnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Suahasil menegaskan sumber daya alam yang dimiliki termasuk hutan dan panas bumi harus dimanfaatkan untuk menghemat emisi karbon karena akan jadi bisnis masa depan.***