BISNISNEWS.COM – Partai Amanat Nasional (PAN) mengungkapkan peluang Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo setelah Muhaimin Iskandar keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM),
Sejalan dengan dinamika politik yang ada, PAN melihat peluang Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo makin menguat.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan peluang Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo makin menguat.
Paling tidak setelah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), salah seorang kandidat telah keluar.
Baca Juga:
Dengan begitu, KIM akan makin memperhitungkan Erick Thohir dan menetapkannya dalam skala prioritas.
Baca artikel lainnya di sini: Simulasi Dua Pasangan Hasil Survei Terbaru LSI, Prabowo – Khofifah dan Prabowo – Erick Selalu Unggul
“Dari survei elektabilitas, Erick Thohir ‘kan sangat baik. Jika dibandingkan dengan kandidat lain, Erick Thohir masih berada di barisan teratas.”
“Oleh karena itu, wajar sekali kalau dijadikan sebagai skala prioritas,” ujar Saleh Partaonan Daulay.
Baca Juga:
Sediakan Pembiayaan Subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, BRI Dukung Program 3 Juta Rumah
BRI Salurkan KUR Rp184,98 Triliun Kepada 4 Juta Pelaku UMKM, Dorong Pembiayaan Ekonomi Rakyat
Dalam pembicaraan di tingkat internal KIM, usulan ini akan disampaikan. Semua pihak boleh melakukan asesmen.
“O, ya, dalam konteks pilpres, pasangan Prabowo-Erick Thohir dinilai paling tepat,” kata Saleh Partaonan Daulay.
“Ada unsur tua muda, militer sipil, memahami bisnis dan keuangan, representasi nasionalis religius, dan memahami geopolitik dan sistem pertahanan keamanan,” tuturnya.
PAN tetap akan konsisten mendukung Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Hingga 31 Desember 2024, PT Bank Raya Indonesia Tbk Realisasikan Buyback Saham 22.817.600 Lembar
Kepuasan Publik kepada Pemerintahan Prabowo Subianto Capai 80,9 Persen, Litbang Kompas: Istimewa
Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM
Namun, PAN akan tetap menghormati usulan Partai Golkar yang mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto atau kader partai berlambang pohon beringin lainnya.
“Meskipun berkontestasi dalam pilpres, kami akan tetap mengedepankan etika dan komitmen politik yang telah disepakati,” kata Saleh dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 3 September 2023.
Menurut Saleh Partaonan Daulay, kuncinya memang dalam kedaulatan dan pertahanan. Bangsa Indonesia harus berdaulat dalam segala aspek: ekonomi, sosial, politik, budaya, dan keamanan.
“Di dalam kedaulatan ini, martabat bangsa akan makin diperhitungkan. Nah, posisi seperti ini ada pada pasangan Prabowo-Erick Thohir,” pungkasnya.***