Berkat Program BRInita, Kelompok PKK Rawa Barat Sukses Budidaya Hidroponik dan Ikan Nila

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 11 Februari 2024 - 12:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Didukung program BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita), kelompok PKK Rawa Barat berhasil memanfaatkan lahan sempit dengan melakukan budidaya tanaman hidroponik dan ikan nila. (Dok. BRI)

Didukung program BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita), kelompok PKK Rawa Barat berhasil memanfaatkan lahan sempit dengan melakukan budidaya tanaman hidroponik dan ikan nila. (Dok. BRI)

BISNISNEWS.COM – Dibalik perkampungan padat penduduk dan megahnya deretan gedung pencakar langit di Jakarta, terdapat suasana berbeda di wilayah Gang Rengas V RT 02/002 Kelurahan Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Cerita menarik bisa digali dari Kelompok PKK di wilayah RW 02 tersebut yang sukses membuat lingkungan lebih asri sekaligus memberdayakan masyarakatnya lewat kegiatan produktif.

Didukung program BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita), kelompok PKK Rawa Barat berhasil memanfaatkan lahan sempit dengan melakukan budidaya tanaman hidroponik dan ikan nila.

Meskipun berada dalam wilayah lahan terbatas, namun hal tersebut ternyata tidak menjadi kendala. Lahan yang ada seperti pekarangan rumah warga dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hidroponik yang membuat lingkungan jadi lebih asri.

Lebih dari itu, hasil panen berbagai macam sayuran seperti kangkung, sawi, dan nanas juga dimanfaatkan untuk kebutuhan warga.

Salah satu warga yang terlibat aktif dalam kegiatan kelompok PKK ini adalah Hj. Eni yang mengaku sangat terbantu oleh dukungan BRI dalam budidaya tanaman hidroponik di wilayah mereka.

“Jadi kalau lagi panen, kita sama sama, hasilnya kita bagi-bagi sama warga di daerah sini. Sebagian lagi kadang kita makan rame-rame,” ungkap Hj. Eni.

Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan warga, Hasana yang juga tergabung dalam kelompok budidaya ini menyebutkan bahwa hasil panen sayuran hidroponik tersebut dapat dijual.

“Nanti hasilnya untuk kas PKK RW, PKK Kelurahan, jadi bisa untuk menambah pemasukan kita,” imbuhnya.

Budidaya Ikan Nila

Selain tanaman hidroponik, BRI juga memberikan bantuan program budidaya ikan nila bagi anggota PKK RW 02. Hasil dari budidaya ikan ini juga dinikmati oleh masyarakat sekitar atau diolah dan dijual dalam bentuk pempek dan bakso ikan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Kalau ikan nila sudah kita olah menjadi pempek. Nantinya juga akan kita kembangkan seperti jadi siomay dan camilan anak-anak seperti nugget.

Kemudian kalau sudah selesai diolah dan diproduksi, ikan-ikan nila segar ini dapat dikonsumsi keluarga kita,” jelas Dyah Untari, salah satu anggota PKK RW02.

“Manfaat yang kita dapatkan dari budiaya ini adalah yang pertama, dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga kita. Kedua, menambah gizi baik itu untuk anak-anak dan keluarga kita semua,” imbuhnya.

Program BRInita yang diusung oleh BRI tersebut menjadi kontribusi nyata BRI kepada masyarakat melalui Regional Office BRI Jakarta II dan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memberdayakan kelompok PKK di wilayah RW 02 Rawa Barat.

Langkah tersebut merupakan upaya BRI selalu hadir di tengah masyarakat dan terus mendorong terciptanya pertumbuhan lingkungan yang sehat dan membantu mendorong ekonomi masyarakat.

Terbatasnya lahan yang ada membuat sistem hidroponik dianggap sebagai metode paling baik yang digunakan, selain ternak ikan nila di dalam wadah kecil.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyalurkan program-program yang secara yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.

Program BRInita menjadi merupakan salah komitmen nyata BRI bagi pelestarian lingkungan di tengah kota yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.

“Program ini tidak hanya di satu titik saja, tetapi terdapat di 21 titik di Indonesia.”

“Ini adalah bukti komitmen nyata peran BRI tidak hanya economic value semata, namun juga di saat bersamaan BRI menciptakan social value bagi masyarakat Indonesia”, tegas Catur.***

Berita Terkait

Tumbuhkan Semangat Entrepreneurship Generasi Muda, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2024
Ketahanan Pangan Diungkap Dirut BRI Sunarso Jadi Kunci Agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap
Nasabah Prioritas Capai 161 Ribu, Kelolaan Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05%
Investasi di di Ibu Kota Nusantara, Sekitar 16 Pengusaha Pertambangan Bentuk Konsorsium
Pengumuman Pengurus Kadin Disebut Langgar Kesepakatan antara Arsjad Rasjid dengan Anindya Bakrie
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Merespons AS Terkait Tudingan Indikasi Kerja Paksa di Industri Nikel Indonesia
CSA Index Capai 76,09: Penurunan Suku Bunga dan Penguatan Rupiah Dorong Pelaku Pasar untuk Optimis
Presiden Jokowi Minta Cek Lebih Lanjut, Tanggapan Soal Deflasi yang Terjadi 5 Bulan Berturut-turut
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Minggu, 13 Oktober 2024 - 12:02 WIB

Tumbuhkan Semangat Entrepreneurship Generasi Muda, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 15:46 WIB

Ketahanan Pangan Diungkap Dirut BRI Sunarso Jadi Kunci Agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Kamis, 10 Oktober 2024 - 10:24 WIB

Investasi di di Ibu Kota Nusantara, Sekitar 16 Pengusaha Pertambangan Bentuk Konsorsium

Selasa, 8 Oktober 2024 - 15:22 WIB

Pengumuman Pengurus Kadin Disebut Langgar Kesepakatan antara Arsjad Rasjid dengan Anindya Bakrie

Selasa, 8 Oktober 2024 - 14:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Merespons AS Terkait Tudingan Indikasi Kerja Paksa di Industri Nikel Indonesia

Senin, 7 Oktober 2024 - 16:06 WIB

CSA Index Capai 76,09: Penurunan Suku Bunga dan Penguatan Rupiah Dorong Pelaku Pasar untuk Optimis

Senin, 7 Oktober 2024 - 09:14 WIB

Presiden Jokowi Minta Cek Lebih Lanjut, Tanggapan Soal Deflasi yang Terjadi 5 Bulan Berturut-turut

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 15:40 WIB

Soal Tren Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bun Beruntun, Ini Penjelasan Menkeu Sri Mulyani Indrawati

Berita Terbaru