Atasi Masalah Sampah & Jaga Kelestarian Lingkungan, BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’’ Berhasil dijalankan di 40 Kota

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 22 Februari 2024 - 09:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Program BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’ telah dilaksanakan di 41 lokasi di Indonesia yang terdiri dari 5 lokasi di Pasar Tradisional dan 36 lokasi di lingkungan masyarakat. (Dok. BRI)

Program BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’ telah dilaksanakan di 41 lokasi di Indonesia yang terdiri dari 5 lokasi di Pasar Tradisional dan 36 lokasi di lingkungan masyarakat. (Dok. BRI)

BISNISNEWS.COM – BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR) terus melakukan berbagai inisiatif dalam mengatasi persoalan sampah melalui program-program yang secara nyata dapat membantu mengatasi masalah sampah di berbagai wilayah di Indonesia.

Sejak digulirkan pada tahun 2021, program BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’ telah dilaksanakan di 41 (empat puluh satu) lokasi di Indonesia yang terdiri dari 5 (lima) lokasi di Pasar Tradisional dan 36 (tiga puluh enam) lokasi di lingkungan masyarakat.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI Peduli Yok Kita Gas  secara nyata telah memberikan dampak bagi masyarakat di berbagai wilayah baik dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Hal ini sejalan dengan komitmen BRI mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang tersirat pada Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi dan Pilar Pembangunan Lingkungan.

Masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia terutama di wilayah padat pemukiman atau wilayah kota mendapatkan manfaat dari program ini antara lain mendapatkan wawasan tentang kondisi pengelolaan sampah, mendapatkan keterampilan dalam memilah sampah dari rumah, sehingga mampu mengatasi persoalan sampah dari rumah tangga.

Dari sisi sosial, masyarakat mendapatkan edukasi tentang pengelolan sampah dan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan pengelolaan sampah, pelatihan pembuatan laporan, pelatihan pembukuan, pelatihan management SDM dan pemakaian alat-alat pengelolaan sampah.

Selain itu, sebanyak 3.065 pedagang pasar di berbagai wilayah tercatat telah mengikuti sosialisasi tentang bank sampah dan pengelolaan sampah di pasar.

Dari sisi lingkungan, BRI Peduli Yok Kita Gas memeberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemilahan sampah baik organik maupun anorganik, dimana sampah yang terkumpul tersebut dipilih dan dipilah menjadi sampah organik dan anorganik.

Sampah anorganik dapat diolah lagi menjadi barang-barang bernilai ekonomis. Dalam mendukung pengelolaan sampah tersebut, BRI telah menyalurkan 173 unit bak maggot komunal dan 50 unit kandang Black Soldier Fly (BSF).

“Hasilnya hingga saat ini sudah terkumpul 236.153 kg sampah organik dan 471.323 kg sampah anorganik di bank sampah. Selain itu juga tercatat sebanyak 6.921,5 kg maggot terjual dan juga sebanyak 34.739.868 Kg CO2e karbon tereduksi melalui bank sampah” ungkap Catur.

Lebih lanjut dari sisi ekonomi, Gerakan Anti Sampah Yok Kita Gas berhasil mengubah cara pandang masyarakat tentang mengubah sampah jadi uang.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang disediakan BRI bagi masyarakat.

Setelah sampah dicacah, sampah pun dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh pendapatan.

Hasilnya, tercatat total tabungan masyarakat yang melakukan penukaran sampah jadi duit di bank sampah sebanyak Rp104.420.916 dengan jumlah nasabah bank sampah yang terdaftar sebanyak 8.699 nasabah.

Upaya Nyata Mengatasi Perubahan Iklim

Catur menjelaskan, BRI Peduli Yok Kita Gas merupakan program pengelolaan sampah terpadu yang mengoptimalkan lahan dan sumber daya yang dimiliki secara berkelanjutan.

Pada akhirnya gerakan ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, mendorong terciptanya energi bersih dan terjangkau, serta membantu penanganan perubahan iklim.

“Sampah yang dibuang diharapkan dapat dikelola dan dimanfaatkan menjadi energi listrik, didaur ulang menjadi industri kertas, dimanfaatkan untuk campuran aspal, bahan baku plastik atau untuk jenis organik, bisa dikelola menjadi kompos atau sumber energi listrik”, imbuhnya.

Dalam pelaksanaannya, BRI Peduli Yok Kita Gas diimplementasikan dalam dua bentuk yaitu melalui Yok Kita Gas di Pasar Tradisional dan di lingkungan masyarakat (Stand Alone Location).

Untuk implementasi di lingkungan masyarakat, pelaksanaan program dilakukan di lokasi Bank Sampah atau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang telah dikelola oleh masyarakat yang berlokasi padat penduduk baik di Kota/Desa.

Khusus pasar tradisional, program ini telah dilakukan di 5 (lima) Pasar Tradisional yang memiliki peringkat terbaik dalam program pasar.id yang berlokasi di kota Bandung, Semarang, Surabaya, Malang dan Denpasar.

“Kami menyadari bahwa Pasar merupakan salah satu sarana publik tempat berlangsungnya aktivitas ekonomi masyarakat, dimana aktivitas di Pasar menimbulkan sampah setiap hari.

Oleh Karena itu, kami mengajak pedagang maupun masyarakat yang beraktivitas di pasar untuk menjaga kebersihan pasar di mana sampah yang dihasilkan dapat dipilah dan diolah dengan tepat”, pungkas Catur.***

Berita Terkait

Sri Mulyani Bertemu dengan 40 Pengusaha US – ASEAN Business Council, Bahas Prioritas Ekonomi Indonesia
Berhasil Turunkan Harga Tiket Pesawat, Presiden Prabowo Subianto: Untuk Bantu Masyarakat Kita
Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 dan 2026, Berikut Sejumlah Indikator Ekonomi
Kenaikan Tarif Pajak Pertambahan Nilai Sebesar 12 Persen Minta Ditunda, Kadin Indonesia Beber Alasannya
BRI Dinobatkan Sebagai The Most Trusted Company 2024, Unggul dalam Tata Kelola
Keberadaan AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal
Sapulangit Media Partnership Beri Dukungan Publikasi Press Release untuk Penyelenggaraan Kegiatan Event
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:37 WIB

Sri Mulyani Bertemu dengan 40 Pengusaha US – ASEAN Business Council, Bahas Prioritas Ekonomi Indonesia

Senin, 2 Desember 2024 - 07:55 WIB

Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya

Sabtu, 30 November 2024 - 15:53 WIB

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 dan 2026, Berikut Sejumlah Indikator Ekonomi

Sabtu, 30 November 2024 - 11:05 WIB

Kenaikan Tarif Pajak Pertambahan Nilai Sebesar 12 Persen Minta Ditunda, Kadin Indonesia Beber Alasannya

Kamis, 28 November 2024 - 13:59 WIB

BRI Dinobatkan Sebagai The Most Trusted Company 2024, Unggul dalam Tata Kelola

Selasa, 26 November 2024 - 16:25 WIB

Keberadaan AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal

Senin, 25 November 2024 - 11:35 WIB

Sapulangit Media Partnership Beri Dukungan Publikasi Press Release untuk Penyelenggaraan Kegiatan Event

Minggu, 24 November 2024 - 20:34 WIB

Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air Usai Kunjungan Kerja dari 6 Negara, Bawa Investasi dan Kerja Sama

Berita Terbaru