HARIANINVESTOR.COM – Serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam, dapat menimbulkan adanya potensi peningkatan inflasi Indonesia.
Hal ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama baik secara internal maupun eksternal.
Pertama, tingginya inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) yang masih menjadi faktor utama terhadap inflasi Indonesia.
Kedua, inflasi pada harga barang yang diatur pemerintah seperti bahan bakar minyak (BBM) serta liquefied petroleum gas (LPG).
Baca Juga:
Kebijakan Tarif Perdagangan yang Dilakukan Amerika Serikat Bayangi Pergerakan IHSG dan Rupiah
Berdaya di Desa, UMKM Gula Aren Temon Berhasil Ekspor Tembus Pasar Global Berkat BRI
Ketiga, inflasi yang berasal dari luar negeri atau imported inflation akibst kenaikan harga-harga di luar negeri, pelemahan rupiah serta gangguan distribusi global.
Hal tersebut disampaikan oleh ekonom senior Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Senin.(15/4/2024).
Ia menyampaikan dalam diskusi “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI” yang diselenggarakan oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter.
Kekhawatiran akan peningkatan inflasi ini utamanya disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai imbas dari eskalasi konflik di Timur Tengah.
Baca Juga:
Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal, BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Bersinergi
Jadi Bukti Nyata Keberpihakan BRI Terhadap UMKM, Keberhasilan Cokelat Ndalem
“Saat ini kita punya inflasi agak sedikit di atas target, terutama karena inflasi harga pangan bergejolak, terutama harga beras.”
“Dengan adanya kejadian (konflik) Iran-Israel ini, tentunya bergantung pada seberapa jauh harga minyak akan melonjak,” kata Bambang.
“Perkiraan saya kalau mengenai inflasi, ada tekanan inflasi yang akan lebih tinggi,” ujarnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy) terakhir pada Maret 2024 sebesar 3,05 persen.
Baca Juga:
Optimalkan Devisa Ekspor dan Perkuat Stabilitas Ekonomi, BRI Dukung Regulasi Baru DHE SDA
BRI Hadirkan Mudik Gratis Tahun 2025, Ribuan Warga Bisa Pulang Tanpa Biaya
Perkuat Ketahanan Sosial Masyarakat, BRI Group Berbagi 100.000 Paket Sembako Bagi di Bulan Ramadan
Atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,99 pada Maret 2023 menjadi 106,13 pada Maret 2024.***