Untuk Kepentingan Dalam Negeri, BRIN Ungkap Alasan Pentingnnya Pembatasan Ekspor Nikel

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 1 Juni 2024 - 14:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nikel adalah material strategis dan terbatas. (Pixabay.com/u_5re34sxfuy)

Nikel adalah material strategis dan terbatas. (Pixabay.com/u_5re34sxfuy)

HARIANINVESTOR.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyarankan produksi nikel untuk ekspor dibatasi antara 30 hingga 40 persen agar bisa dominan dipakai untuk industri di dalam negeri.

Nikel adalah material strategis dan terbatas, sehingga suatu saat dapat mengalami penurunan dan mengarah pada keadaan kritis jika tidak dikelola dengan bijaksana.

Indonesia memiliki nikel terbesar kedua di dunia setelah Kaledonia, jumlah cadangan bijih nikel sebanyak 5,24 miliar ton dan cadangan logam nikel sebanyak 57 juta ton.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian mengatakan hal itu dalam keterangan di Jakarta, Jumat (30/5/2024

“Dengan mengelola sumber daya alam yang dimiliki secara efektif, Indonesia dapat mengurangi dampak lingkungan.”

“Yang terkait dengan impor material dan mempercepat pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Baca artikel lainnya, di sini: Berikut Penjelasan Penyanyi Nayunda Nabila Soal Terima Tas Mewah dan Kalung Emas dari SYL

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Metalurgi BRIN Effendi mengatakan total sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 17,68 miliar ton dan sumber daya logam nikel sebanyak 177 juta ton.

Menurutnya, bijih nikel 90 persen tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Baca artikel lainnya, di sini: Prakonvensi RSKKNI Pembiayaan OJK: Memastikan SDM Keuangan Siap Hadapi Tantangan Global

“Indonesia memiliki cadangan komoditas mineral dan batu bara cukup melimpah yang memiliki peran strategis dalam pembangunan,” kata Effendi.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa Indonesia perlu mengembangkan produksi nikel untuk baterai mobil listrik, paduan produk nikel dan serbuknya, serta pengembangan industri senyawa nikel.

Tak hanya stainless steel dan baterai listrik, diversifikasi produk sangat penting untuk pengembangan industri nikel.

Termasuk dorongan regulasi yang bisa menjamin kondusivitas industri nikel di Indonesia.***

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Infoekbis.com dan Infoekonomi.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id

 

Berita Terkait

Bank Raya Buyback Saham Rp20 Miliar, Targetkan Loyalitas dan Transformasi Digital
BRI Fokus Himpun Dana Murah untuk Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang
Liburan Lebih Tenang, BRImo Siap Layani Kebutuhan Transaksi Finansial Kapan Saja
Makin Mudah dan Cepat, Nasabah Kini Bisa Apply Kartu Kredit Easy Card Lewat Website Resmi BRI
Kembali Torehkan Prestasi Global, BRI Raih Tiga Penghargaan Prestisius dari The Asset Hong Kong
BRI Perkuat Ekosistem Maritim melalui Skema Pembiayaan dengan PELNI
Sukses Kembangkan Pariwisata Alam dan Agrikultur, Intip Cerita Desa BRILiaN di Lereng Gunung Merapi
Apresiasi Nasabah Loyal, BRI Serahkan Hadiah BRImo FSTVL 2024 kepada Para Pemenang

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 09:41 WIB

Bank Raya Buyback Saham Rp20 Miliar, Targetkan Loyalitas dan Transformasi Digital

Jumat, 30 Mei 2025 - 22:00 WIB

BRI Fokus Himpun Dana Murah untuk Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang

Kamis, 29 Mei 2025 - 17:18 WIB

Liburan Lebih Tenang, BRImo Siap Layani Kebutuhan Transaksi Finansial Kapan Saja

Rabu, 28 Mei 2025 - 22:00 WIB

Makin Mudah dan Cepat, Nasabah Kini Bisa Apply Kartu Kredit Easy Card Lewat Website Resmi BRI

Senin, 26 Mei 2025 - 12:00 WIB

Kembali Torehkan Prestasi Global, BRI Raih Tiga Penghargaan Prestisius dari The Asset Hong Kong

Berita Terbaru